JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 100 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia terpilih untuk mengikuti arung sejarah bahari (Ajari) ke-4 yang diselenggarakan Direktorat Geografi Sejarah, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan Pariwisata, pada 20-26 Juli di Kepulauan Riau. Program tahunan yang kali ini mengambil tema Menguak Jalur Utama Perdagangan dan Pelayaran di Pusat Peradaban Melayu tersebut untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap peradaban maritim dan memahami potensi kelautan dalam peningkatan sumber daya ekonomi.
Selama kegiatan, mahasiswa melakukan ekspedisi mengarungi lautan dengan mengunjungi pusat-pusat peradaban maritim di wilayah Kepualauan Riau. Peserta akan memulai ekspedisi sejarah maritim mulai dari Tanjung Piang-Bintan-Lingga-Batam.
Mahasiswa yang terpilih dalam kegiatan itu diseleksi dari karya tulis mereka yang berkaitan dengan sejarah maritim. Sebanyak enam naskah terbaik akan dipresentasikan di depan dewan juri selama kegiatan Ajari IV. Selain itu, ada acara diskusi dengan pakar dan pentas seni.
Restu Gunawan, Panitia ajrai IV, di Jakarta, Senin (20/7), mengatakan program ini juga sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa generasi muda Indonesia. Para pemuda itu diharapkan bisa membentuk forum silaturahim antargenerasi muda maritim yang bersifat nasional untuk semakin meningkatkan pemahaman gemenrasi muda tentang peradaban maritim Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.