Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi Pemilu Tersendat

Kompas.com - 24/02/2009, 03:11 WIB

JAKARTA,SENIN-Meski pemilihan umum legislatif tinggal 44 hari lagi, sosialisasi belum sampai ke masyarakat. Bahkan, tidak sedikit warga yang masih ”buta” mengenai persoalan teknis sederhana, seperti cara mencontreng surat suara.

Sampai Senin (23/2), surat suara belum tiba di Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur, kecuali tinta. Sosialisasi pun masih sangat minim, bahkan di sejumlah kecamatan di NTT kegiatan sosialisasi belum pernah dilakukan.

”Persoalan ini melahirkan kebingungan masyarakat sampai tingkat desa, termasuk hal-hal teknis. Misalnya, sosialisasi pemilu, distribusi surat suara, tinta, dan mencontreng atau coblos,” kata Ketua KPU NTT John Depa.

Kondisi serupa terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Banyak warga belum mengetahui secara pasti bagaimana tata cara penggunaan surat suara karena belum ada sosialisasi dari KPU. Warga umumnya mengetahui informasi secara tidak lengkap dari iklan di media massa.

Sejumlah warga yang ditemui Senin kemarin mengaku baru mengetahui bahwa ada perubahan cara pemilihan dari mencoblos menjadi mencontreng. ”Dulu kan hanya memilih lambang partai, sekarang nama caleg (calon anggota legislatif). Namun, di bagian mana yang harus dicontreng, belum tahu,” kata Usman (40), warga Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang.

Ketua KPU Kabupaten Cianjur Unang Margana mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum memperoleh contoh surat suara dari KPU Pusat.

Kewalahan

Waktu yang sangat singkat untuk melakukan sosialisasi membuat KPU daerah maupun caleg kewalahan, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil. ”Yang membuat kami kewalahan adalah waktu yang sangat mepet. Kami harus bekerja keras untuk melakukan sosialisasi. Di daerah yang mudah terjangkau saja sulit, apalagi di daerah yang terpencil dengan kondisi anggaran yang terbatas,” kata anggota KPU Sulawesi Tengah, Yahdi Basmah, di Palu, Senin.

Sulitnya sosialisasi juga diakui Muammar, caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa. Ia mengaku hampir tidak bisa lagi menyosialisasikan partainya, berhubung energinya terkuras untuk menjelaskan soal contreng.

”Kami harus ke konstituen membawa tanda gambar dan menjelaskan bagaimana cara mencontreng. Ini kan harusnya kerja KPU sebagai lembaga yang berkompeten dan diberi anggaran untuk itu. Tapi, akhirnya kamilah yang lebih sibuk melakukan sosialisasi. Bahkan, kadang kami sampai lupa memperkenalkan partai,” ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com