Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Tokoh Digelari Pahlawan Masa Kini

Kompas.com - 10/11/2008, 20:03 WIB

JAKARTA, SENIN - Sembilan tokoh dari berbagai bidang digelari pahlawan masa kini oleh Modernisator, sebuah kelompok profesional muda yang juga berkecimpung dalam berbagai bidang.
    
Pemberian penghargaan gelar pahlawan masa kini tersebut diselenggarakan dalam acara Gala Dinner di Ballroom B dan C Hotel Shangrila, Jakarta, Senin malam.

"Kami bukan ingin menegasikan pahlawan nasional seperti Imam Bonjol dan lainnya. Namun, generasi masa kini juga ingin memiliki pahlawannya sendiri," tutur Dino Pati Djalal, pendiri Modernisator bersama dengan kaum muda lainnya seperti pebisnis Sandiaga Uno dan ahli ekonomi Chatib Basri.

Menurut Dino, gelar pahlawan masa kini itu diberikan untuk mengapresiasi putra-putri terbaik Indonesia yang secara heroik memberi
inspirasi dalam berkarya di bidang mereka masing-masing.
    
"Mereka yang terpilih dengan cara masing-masing telah memberi sumbangsih yang berbekas bagi bangsa dalam era kita," ujar Dino, diplomat muda yang kini menjabat Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri itu.
    
Ia menambahkan, kriteria penghargaan diberikan berdasarkan prestasi serta pengorbanan yang dilakukan oleh para tokoh yang terpilih sebagai pahlawan masa kini tersebut.

Mereka yang terpilih adalah Andi Rabiah, perawat yang sejak 1977 bertugas di Puskesmas Kepulauan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, yang lebih dikenal sebagai suster apung. Kemudian, Saur Marlina Manurung, pendiri sekolah rimba yang lebih dikenal sebagai Butet Manurung.

Butet sejak 1999 mengajar anak-anak suku Anak Dalam, Jambi, dan kini juga mendirikan sekolah serupa di Flores, Nusa Tenggara Timur. Ir Ciputra dan Mantan Panglima TNI Jenderal Purn Endriartono Sutarto juga dipilih oleh Modernitas sebagai pahlawan masa kini atas prestasi mereka di bidang masing-masing.

Sedangkan Farid Husein, mendapatkan gelar pahlawan generasi masa kini atas kontribusinya sebagai negosiator pemerintah Indonesia dalam proses perdamaian Aceh.

Penghargaan pahlawan masa kini juga diberikan kepada Onno Widodo Purbo, pakar Teknologi Informasi dari Institut Teknologi Bandung, serta Tri Mumpuni Wiyatno.

Tri Mumpuni bersama dengan suaminya, Iskandar Kuntoaji, dinilai berjasa menerangi lebih dari 60 desa pedalaman dengan membangun pembangkit listrik mini bertenaga air (mikrohidro).

Penghargaan pahlawan masa kini juga diberikan kepada tim perunding konsep nusantara serta Profesor Yohanes Surya yang dinilai berjasa mem"bidani" para pemenang olimpiade sains di ajang internasional. Para tokoh yang terpilih sebagai pahlawan generasi masa kini mendapatkan tropi serta piagam penghargaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com