Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: KPK Daerah Harus Dibentuk

Kompas.com - 26/10/2008, 18:02 WIB

JAKARTA, MINGGU - Seusai sidang pleno Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke-10, PKS menyatakan sikap politik terhadap kondisi aktual bangsa. Presiden PKS Tifatul Sembiring membacakan sikap politik partainya dalam konferensi pers di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (25/10).

Dalam pernyataan sikapnya, PKS memandang posisi KPK harus diperkuat peranannya dengan menghadirkan KPK di daerah-daerah dan penyediaan tenaga profesional.

Selain itu, KPK juga dapat masuk ke dalam masalah yang memiliki dampak besar bagi kehidupan bangsa seperti BLBI dan BUMN-BUMN strategis. "Dalam menghadapi krisis global, PKS mengapresiasi kebijakan yang telah diambil pemerintah dan BI yang cukup efektif meredam kepanikan," ujarnya.

Tifatul juga mengatakan dalam jangka pendek perlu diupayakan langkah untuk mendukung sektor riil seperti stabilisasi harga, fasilitasi pengembangan pasar ekspor alternatif, menurunkan harga BBM. "Langkah yang sudah dirintis pemerintah RI saat menghadapi krisis 1998 untuk jangka panjang dapat dilakukan melalui penerapan UU Perbankan Syariah dan UU Surat Berharga Syariah Nasional (Sukuk)," ujar Tifatul.

PKS juga menyatakan dukungan atas pengesahan RUU Pornografi untuk melaksanakan komitmen Pancasila, UUD 1945 dan meningkatkan kualitas seni budaya dan moralitas bangsa dalam semangat menghormati Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu, dikatakan Tifatul akan pentingnya mengawasi realisasi pelaksanaan APBN 20 persen untuk pendidikan nasional agar tidak menjadi lahan korupsi baru.

Dalam sikap politiknya, PKS mendesak PT. Lapindo Brantas untuk lebih bertanggung jawab terhadap korban-korban kasus lumpur Lapindo. "Kami juga mendesak Presiden untuk segera merevisi Keppres tentang perluasan peta daerah terdampak," jelas Tifatul.

Disebutkan juga dalam butir terakhir mengenai pertimbangan koalisi PKS yakni akan berkoalisi dengan berbagai komponen bangsa yang sejalan dengan platform PKS untuk membangun Indonesia. "PKS akan berkoalisi dengan pihak-pihak yang reformis dan anti korupsi, sungguh-sungguh berjuang untuk kesejahteraan bangsa dan mampu mengelola pemerintahan dan negara secara profesional," ujar Tifatul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com