Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Ingatkan Isu SARA Rentan Dimanfaatkan Asing

Kompas.com - 22/05/2017, 12:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa negara lain mengambil peluang atas kegaduhan soal suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang terjadi di Indonesia.

Isu SARA, kata dia, paling mudah dipakai untuk provokasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Gatot saat memberikan paparan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Balikpapan, Senin (22/5/2017).

"Mereka (asing) mengambil peluang karena yang paling mungkin di Indonesia dengan cara SARA, yang paling mudah dengan cara agama melalui cara provokasi," kata Gatot, Senin.

Gatot mengatakan, saat ini hukum seolah dihiraukan di Indonesia. Misalnya, soal penistaan agama. Penistaan agama merupakan pelanggaran hukum.

Namun di tanah air, penistaan agama bergeser pada isu SARA. Media sosial berperan besar atas fenomena itu.

"Dimobilisasi seolah-olah isu SARA, bukan hukum lagi. Media sosial ini, bukan hanya dalam negeri ke luar negeri, ini mengadu domba," tuturnya.

Indonesia, lanjut dia, merupakan tempat strategis untuk perkembangan ekonomi dan hal itu diakui dunia bahwa Indonesia termasuk 'the winning region'.

Sejumlah ancaman menyerang Indonesia, di antaranya permasalahan kependudukan, energi, narkoba, terorisme, radikalisme, imigrasi, hingga media sosial.

Adapun soal ancaman media sosial, objek-objek yang dijajah seringkali tak menyadari bahwa dirinya dijajah.

"Dan masuk sampai ke relung-relung rumah tangga, enggak bisa Bapak, Ibu mencegah anak-anaknya enggak pakai HP," kata Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com