Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Satu Abad, PB NU Gelar BBM Berkah

Kompas.com - 19/05/2017, 08:50 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Para pengurus takmir masjid di seluruh Indonesia bersiaplah menyambut program khusus dari Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdatul Ulama (LTM PBNU). Mereka akan gerakkan roda organisasi untuk membersihkan masjid secara serentak sampai pelosok desa. Aksi ini diberi label BBM Berkah, yang artinya Bersih-Bersih Masjid Berkah.

“Program BBM Berkah serentak ini akan dilaksanakan 19-25 Mei. Tahun ini adalah pelaksanaan serentak pertama sejak program diluncurkan pada 2013 silam. Harapannya tentu saja semoga tahun-tahun  mendatang akan lebih baik lagi,” ungkap Ketua Program BBM_Berkah Ali Sobirin El-Muannatsy melalui rilis.

Dikatakannya, program ini dikomandoi Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU. Dalam pelaksanaannya di daerah-daerah, LTM Pengurus Cabang NU akan menjadi motor penggeraknya. “Ini sebagai cara kami menyambut Bulan Suci Ramadhan sekaligus menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama. LTM-PBNU mengajak segenap warga Nahdliyin, struktural dan kultural, untuk bergerak bersama-sama melakukan aksi BBM Berkah,” ucapnya.

Dijelaskan Ali, tujuan BBM berkah adalah sebagai media menyapa warga Nahdliyin dalam bentuk pelayanan langsung bersih-bersih  masjid yang kemudian ditindak-lanjuti dengan pendampingan-pendampingan sesuai kebutuhan jamaah. Kemudian melakukan revitalisasi peran dan fungsi masjid sebagai pusat pelayanan jamaah. Selanjutnya melakukan pembinaan generasi muda masjid dan menjaga masjid agar selamat dari kelompok-kelompok yang merongrong PBNU.

Ali menerangkan, BBM Berkah dirasa perlu dicanangkan karena sekarang di masyarakat sedang terjadi anomali budaya yang luar biasa. Di satu sisi semangat keberagamaan masyarakat meningkat, namun pada saat yang sama nilai-nilai prinsipil keagamaan terkesampingkan. Satu sisi semangat membangun masjid megah begitu luar biasa, namun pada saat yang sama  masjidnya sepi-sepi saja, terutama dari aktivitas pemuda. Kepentingan jiwa muda yang ekspresif dan petualang belum terakomodir oleh ideologi dan sistem manajemen kemasjidan sekarang.

“Masjid-masjid pun menjadi incaran strategis bagi persemaian paham yang anti PBNU yang selaras dengan pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” jelasnya.

Diakui Ali, sampai saat ini sudah ada beberapa LTM PCNU dan Tim BBM_Berkah di empat provinsi yang positif berpartisipasi. Mereka di antaranya di bawah koordinasi LTM PWNU Jawa Timur, LTM PWNU Jawa Barat, LTM PWNU Lampung, LTM PWNU Sulut,  Pagar Nusa Bali, dan Ansor Pekalongan.

“Intinya, melalui program ini kami ingin melakukan revitalisasi peran dan fungsi masjid sebagai pusat pelayanan jemaah. Menjadikan masjid sebagai tempat yang komunikatif bagi generasi muda Islam. Menghidupkan masjid sebagai tempat pewujudan misi Islam rahmatan lil ‘alamin, menjadi rahmat bagi seluruh makhluk. Meramaikan masjid sebagai tempat persemaian cinta dan kasih sayang kepada semua makhluk, dan memfungsikan masjid sebagai benteng PBNU,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com