Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Bisnis Senyap Penjara yang Tak Terungkap

Kompas.com - 15/05/2017, 10:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAna Shofiana Syatiri

Berapa harga air minum galon di rumah tahanan? Berapa harga makanan di kantin dalam penjara? Selama ini tak ada yang tahu. 

Saya tergugah saat pertama kali melihat dan mendengar informasi, ratusan narapidana dan tahanan kabur dari penjara alias Rumah Tahanan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau. Apa yang terjadi, apakah karena over-kapasitas alias kelebihan beban penghuni di sana?  
 
Saya bergegas menuju Pekanbaru, Riau, Kamis (11/5/2017), saat libur Hari Raya Waisak. Tentu saja saya bersama tim AIMAN.

Saya mendapatkan narasumber, yang sebenarnya tidak meminta untuk disamarkan, tetapi saya meyakinkan dia agar identitasnya disamarkan.

Saya memikirkan anaknya yang berusia 20-an tahun, terkena kasus narkoba karena diminta mengantar barang dari kenalannya yang ternyata residivis kasus perdagangan narkoba. Anaknya harus mendekam belasan tahun di Rutan Sialang Bungkuk karena perbuatannya. Kini sang anak, hampir setahun mendekam di penjara. Apa yang sang ayah ungkapkan kepada saya?
 
Mengejutkan...
 
Tidur berdiri
 
Saya mulai dengan tidur. Dua hari anaknya di sel penjara langsung menelepon ayahnya, yang jadi nara sumber AIMAN ini. Si Anak meminta agar dipindahkan kamar.

Permintaan sang anak menimbulkan tanda tanya pada ayahnya. Ada apakah? Rupanya, anaknya tidak bisa tidur karena di selnya terlalu banyak orang, tidur pun harus berdiri, dan bergantian.

Iya, bergantian. Setiap satu jam, si anak harus bergantian tidur dengan tahanan yang lain. Itu pun tak bisa dengan berbaring.

Lalu saya bertanya, bagaimana tidurnya, berdiri? Sambil saya membayangkan tidurnya penumpang saat berada di kereta commuter line di Jakarta, pulang-pergi. 

Menurut cerita sang anak, ia tak bisa tidur karena saking penuhnya sel dengan para tahanan lainnya. Saking penuhnya, mereka tidur berdiri tanpa khawatir jatuh. Sebab, di kanan kiri mereka sudah penuh orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com