Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 8 WN Somalia Digagalkan

Kompas.com - 29/04/2017, 12:49 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penyelundupan delapan warga negara Somalia ke Indonesia melalui Malaysia digagalkan oleh patroli laut TNI Angkatan Laut Tanjungbalai Asahan, Sumatera Utara, di perairan Bagan Asahan.

Penyelundupan itu menggunakan perahu milik warga negara Indonesia.

"Pada sekitar pukul 01.30 WIB dinihari Jumat (28/4/2017), ditangkap satu kapal tanpa nama oleh patroli laut TNI AL," kata Kabag Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Agung Sampurno saat dikonfirmasi, Sabtu (29/4/2017).

Agung mengatakan, nahkoda dan anak buah kapal melompat melarikan diri ke dalam hutan bakau dengan membawa dokumen paspor delapam WN Somali.

Diduga, delapan orang tersebut merupakan para pengungsi yang tinggal dan berada di Malaysia.

Agung memaparkan, berdasarkan data United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) per Maret 2017, terdapat sekitar 150.845 orang pengungsi dan pencari suaka di Malaysia.

Sementara di Indonesia ada sekitar 14.000 orang pengungsi yang berada di Rumah Detensi Imigrasi, Kantor Imigrasi, Community House dan pengungsi mandiri.

"Secara geopolitik Indonesia berada di antara negara penerima pengungsi, Malaysia, dan peratifikasi konvensi PBB tentang pengungsi, Australia. Hal ini menyebabkan Indonesia rawan terhadap rembesan dan pelarian pengungsi dari kedua negara tersehut," ujar Agung.

Sebelumnya, Agung menuturkan Kantor Imigrasi Merauke pada Miggu (16/4/2017), menggagalkan 5 WN Sinegal yang menyelundup masuk Papua New Guineana (PNG) melalui jalur pintu keluar tradisional di daerah Sota, Papua.

Dari hasil investigasi, lanjut Agung, diketahui mereka menyewa kapal menuju PNG dan akan melakukan suatu kegiatan ilegal.

Agung menyebutkan, Ditjen Imigrasi terus meningkatkan upaya pengawasan dalam menjaga pintu masuk ke Indonesia, baik kepada WNI yang diduga akan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) maupun terhadap orang asing yang berpotensi menjadi ancaman keamanan.

Hal itu dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), dan Kantor Imigrasi.

Implementasi sistem informasi manajemen keimigrasian, kata Agung, juga dilakukan dengan seluruh kantor imigrasi dan 33 Perwakilan RI di luar negeri.

Selain itu, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas imigrasi dengan pelatihan dan pendidikan, kerjasama dengan Interpol melalui konektifitas database interpol, dan kerjasama lainnya dengan instansi terkait di dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com