Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 113 Tahun Kartini Mangkat...

Kompas.com - 21/04/2017, 23:19 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

KOMPAS.com"Apakah gunanya memaksa orang laki-laki menyimpan uang, apabila perempuan yang memegang rumah tangga tiada tahu akan harga uang itu!" ~ Raden Adjeng Kartini

Kutipan di atas adalah salah satu cara Kartini bicara pentingnya pendidikan bagi perempuan. Buat dia, pendidikan tinggi buat perempuan bukan semata menghadirkan sederet wanita karier di jabatan penting.

Meski tak terucap eksplisit, Kartini menegaskan bahwa di tangan perempuanlah banyak hal terkait penghuni rumah akan ditentukan, sekalipun penghasilan berasal dari lelaki suaminya.

Ujung-ujungnya, perempuan dengan pendidikan yang baik juga yang bakal menghadirkan sosok anak-anak sehat, cerdas, dan berpendidikan, termasuk mereka yang kelak menjadi lelaki dan perempuan di kursi pejabat dan pengambil keputusan.

Kini, 113 tahun setelah Kartini mangkat, sederet perempuan memang sudah mulai menempati pos strategis, baik di pemerintahan, organisasi, maupun komunitas. Posisi yang sekarang ditempati perempuan, sudah tak ada beda dengan tanggung jawab yang diemban laki-laki.

Meski begitu, porsi perempuan di dalam pemberitaan ternyata masih jauh api dari panggang dibandingkan para kolega lelaki mereka.

Walaupun Indonesia punya Sri Mulyani Indriastuti sebagai Menteri Keuangan yang levelnya diakui dunia, melejit juga sosok Susi Pudjiastuti yang fenomenal, berita dengan perempuan sebagai narasumber masih terbatas.

Padahal ada pula Megawati Soekarnoputri sebagai ketua partai dengan Presiden Joko Widodo adalah salah satu kadernya, Khofifah Indar Parawansa yang jungkir-balik ke daerah setiap kali ada musibah dan bencana, jagoan diplomasi Retno Marsudi, atau Tri Rismaharini yang kerap bikin orang segan.

Pemantauan Indonesia Indicator, misalnya, menemukan 7 persen saja narasumber atau sosok perempuan dalam pemberitaan media online selama setahun terakhir. Hanya ada 165 nama perempuan dari 2.500 nama yang muncul di 14 juta berita dari 1.525 media online se-Indonesia pada kurun 1 Mei 2016 sampai 16 April 2017.

Dari sekian perempuan tersebut, lima nama menjadi yang paling banyak dikutip di media dalam kurun waktu tersebut. Mereka adalah Sri Mulyani Indriastuti, Retno Marsudi, Khofifah Indarparawansa, Susi Pudjiastuti, dan Tri Rismaharini.


KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI 5 Perempuan Paling Banyak Dikutip dalam Berita Online
Nah, pertanyaannya sekarang, seperti apa kualitas perempuan Indonesia secara keseluruhan saat ini selain mereka yang sudah mendapat label "influencer" dalam pantauan tersebut?

Apakah pesan-pesan tentang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, sekalipun jadi ibu rumah tangga, seperti antara lain disuarakan Kartini sudah benar-benar mewujud nyata pada hari ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com