Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Rumuskan Pola Kerja Sama Ekonomi yang Tepat dengan AS

Kompas.com - 20/04/2017, 17:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Amerika Serikat sepakat meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.

"Win-win solution" disepakati menjadi prinsip kerjasama itu. Kini, pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait akan membahas pola kerjasama yang paling ideal.

"Kami akan melihat kemungkinan-kemungkinannya. Dapat berupa Preferencial Trade Agreement (PTA), free trade agreement atau comprehensive economic partnership. Itu semuanya terbuka," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (20/4/2017).

(Baca: Ini yang Dibahas Presiden Jokowi dengan Wapres AS Mike Pence)

Pejabat dari kementeriannya akan menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pertanian untuk menentukan format kerja sama Indonesia-AS.

 

Retno mengatakan, baik Indonesia maupun AS belum menentukan fokus komoditas kerja sama yang akan direalisasikan kedua negara. 

(Baca: Bertemu Mike Pence, Wapres Minta Penjelasan soal ?"American First")

"Scooping itu belakangan. Kami akan bicara dulu, kita ini mau kerja sama semacam apa dulu sih? Baru kemudian scooping. Apa yang mereka tawarkan, apa yang kita tawarkan. Itulah yang nanti akan menjadi bahan negosiasi," ujar Retno.

"Tapi yang paling penting, pesan poinnya adalah strategic partnership dan komitmen untuk saling memajukan kerja sama ekonomi yang win-win solution," lanjut dia.

Kompas TV Presiden Jokowi Sambut Wapres AS di Istana

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com