Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boy Rafli Dianggap Cakap Tangani Papua yang Rawan Konflik

Kompas.com - 18/04/2017, 18:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar dimutasi menjadi Kepala Polda Papua. Mutasi tersebut berdasarkan surat telegram rahasia Kapolri Nomor ST/1034/IV/2017 tertanggal 18 April 2017.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menganggap Boy layak menempati posisi tersebut mengingat pengalamannya memimpin satuan kepolisian yang wilayahnya rawan.

"Beliau berpengalaman di Banten dan beberapa tempat menjadi Kapolres sehingga dianggap layak kelola kamtibnas di wilayah Papua," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Papua, kata Martinus, merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan konflik yang tinggi. Masih ada perseteruan antarwarga maupun perlawanan terhadap pemerintah yang kuat di sana.

Oleh karena iti, kata dia, perlu ada pimpinan kepolisian yang mampu mengelola konflik tersebut dengan tepat.

"Dicari orang yang tepat untuk ini. Boy Rafli figur yang bisa tenang dalam mengelola suatu daerah," kata Martinus.

Boy akan menggantikan Irjen Paulus Waterpauw yang diangkat menjadi Wakil Kepala Badan Intelejen dan Keamanan Polri.

(Baca: Boy Rafli Amar Dimutasi Jadi Kapolda Papua)

Selain Boy, terdapat 126 polisi lain yang terdiri dari perwira tinggi dan menengah yang dimutasi. Selain itu, ada juga pergantian posisi Kapolda di beberapa daerah.

Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Yovianes Mahar dimutasi menjadi staf ahli dan manajemen Kapolri. Sementara itu, ia akan digantikan oleh Brigjen Pol Coki Manurung yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Wabprof Divisi Propam Polri.

Selain itu, Kapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Erwin Triwanto dimutasi menjadi Kapolda Kalimantan Barat. Sementara itu, Kepala Biro Pengendalian Personel SSDM Polri Brigjen Pol Rachmat Mulyana ditunjuk menjadi Kapolda Kalimantan Selatan.

Irjen Musyafak yang saat ini merupakan Kapolda Kalimantam Barat akan dimutasi menjadi Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Ia akan menggantikan Irjen I Ketut Untung Yoga yang dimutasi sebagai perwira tinggi SSDM Polri yang ditempatkan di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Irjen Deden Juhara, Widyaiswara Utama Sespim Polri akan dimutasi menjadi Kapolda Maluku. Sementara itu, Kapolda Maluku saat ini, Brigjen Pol Ilham Salahudin akan diangkat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.

Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani akan dimutasi menjadi perwira tinggi Badan Intelijen Keamanan Polri yang ditugaskan pada Badan Intelijen Negara. Sebagai penggantinya, Brigjen Pol Priyo Widyanto akan diangkat sebagai Kapolda Jambi.

"Kita harap dengan pembinaan karir menambah kinerja Polri lebih optimal dan maksimal memberi pelayanan ke masyarakat," kata Martinus.

Kompas TV Jawaban Tito Soal Mekanisme Reformasi Polri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com