Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wadah Pegawai KPK: Kami Tidak Takut!

Kompas.com - 11/04/2017, 12:20 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan sikap tidak takut menghadapi berbagai teror yang ditujukan kepada KPK.

Hal ini disampaikan wadah pegawai KPK merespons peristiwa penyiraman cairan yang diduga air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan pada Selasa (11/4/2017) subuh.

"Kami pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi tidak takut atas berbagai teror yang menimpa kami. Berbagai teror tersebut akan membuat kami semakin yakin bahwa kami berada dijalan yang benar," demikian bunyi surat elektronik mengatasnamakan Wadah Pegawai KPK yang dibenarkan oleh Sekjen Pegawai KPK Aulia Postiera.

(baca: Jokowi: Penyerangan terhadap Novel Tindakan Brutal, Saya Mengutuk!)

Dalam surat itu juga dijelaskan bahwa tindakan ancaman terhadap pegawai KPK sebelumnya juga pernah terjadi.

Pada 2016 lalu, Novel ditabrak secara sengaja dengan mobil oleh orang yang tidak dikenal.

Selain itu, pada tahun sebelumnya, salah seorang penyidik KPK bernama Afif juga mengalami teror berupa ancaman bom dan perusakan mobil miliknya dengan air keras.

Menurut wadah pegawai KPK, berbagai teror tersebut menunjukan bahwa semakin banyaknya pihak-pihak yang ingin melakukan intervensi dan teror dalam proses penegakan hukum yang dilakukan KPK.

(baca: Jokowi: Jangan Sampai Orang seperti Novel Dilukai dengan Cara Tak Beradab)

Adanya peristiwa tersebut juga menunjukan bahwa pengamanan terhadap ancaman teror belum secara optimal dilakukan.

Terlebih saat ini KPK sedang menangani berbagai kasus yang diduga melibatkan pihak-pihak yang mempunyai posisi strategis.

Lebih lanjut, intervensi lain juga dilakukan dengan upaya untuk memperlemah kewenangan KPK melalui revisi UU KPK yang semakin gencar dilakukan.

Hal tersebut membuat kerja-kerja pemberantasan korupsi menjadi terhambat.

(baca: Presiden dan Kapolri Didesak Usut Serangan ke Novel Baswedan)

Atas kondisi tersebut, wadah pegawai KPK mendorong kepada Pimpinan KPK untuk membangun sistem pengamanan yang lebih baik sehingga dapat memastikan keamanan bagi pegawai khususnya yang memiliki risiko tinggi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com