Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Sektor Kelautan Paling Potensial untuk Kerja Sama Arab-Indonesia

Kompas.com - 02/03/2017, 13:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Timur Tengah Universitas Indonesia (UI) Reza Widyarsa mengingatkan agar pemerintah pro aktif menindaklanjuti kerja sama yang telah terjalin dengan Arab Saudi.

Maka dari itu, sebelas nota kesepahaman yang sebelumnya ditandatangani, tak hanya sebatas menjadi kegiatan seremonial.

"Kita sebelumnya sudah ada pengalaman dengan sejumlah negara lain, seperti dalam pengembangan investasi di Batam dengan Singapura. Tapi mandeg di MoU saja," kata Reza saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/3/2017).

Bukan kali ini saja, Indonesia menjalin kerja sama dengan Arab Saudi. Beberapa waktu lalu, negara yang berada di kawasan Timur Tengah itu juga pernah menawarkan kerja sama untuk membangun sektor pangan di Papua.

"Dulu di era SBY pernah mau menanam padi, tapi enggak jadi. Nah itu jangan seperti dulu lagi," kata dia.

Dari sebelas nota kesepahaman yang ditandatangani, menurut Reza, yang paling berpotensi untuk sukses yaitu kerja sama di sektor kelautan dan perikanan.

Ia mengatakan, hampir 60 persen kebutuhan pangan Arab Saudi diimpor dari negara lain, seperti beras dari Pakistan dan India, serta daging dari Australia.

"Akan bagus bagi Indonesia apabila bisa ekspor sektor perikanan kita ke Arab Saudi. Setelah itu bisa saja suplai daging kambing, sapi, ayam," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan, Indonesia juga dapat memanfaatkan sebaik mungkin kerja sama di bidang ekonomi yang tengah digalakkan pemerintah kerajaan Saudi.

Menurut dia, Arab Saudi kini tak hanya mengandalkan sektor perminyakan sebagai salah satu sumber pundi-pundi keuangan mereka. Hal itu menyusul tidak stabilnya harga minyak dunia dewasa ini.

"Arab Saudi kini memerlukan pengembangan ekonomi di sektor lain. Makanya ini harus menjadi pintu masuk untuk dimanfaatkan sebaik mungkin," ujarnya.

Sejauh ini, kerja sama ekonomi yang dibangun Arab Saudi di negara-negara barat cukup berjalan dengan baik, seperti di Amerika Serikat dan Inggris.

Sementara untuk di Asia, kerja sama itu baru dibangun sebatas dengan Malaysia.

Ia melihat, lawatan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke sejumlah negara di Asia merupakan tanda bahwa Saudi ingin mengembangkan sektor ekonomi di sejumlah negara. Oleh karena itu lah pemerintah harus memanfaatkan momentum tersebut sebaik mungkin.

Kompas TV Bergesernya situasi geopolitik membuat Arab Saudi tengah menjalin hubungan bilateral lebih dekat dengan negara Asia, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini terbukti dengan kunjungan raja salman beserta ribuan rombongan ke indonesia . Sebelumnya Arab Saudi dikenal memiliki hubungan erat dengan negara barat dan Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com