Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Sebut Ada Kandidat Pilkada DKI Tak Transparan soal Dana Kampanye

Kompas.com - 13/01/2017, 17:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz meminta pasangan calon kepala daerah yang menjadi peserta Pilkada Serentak 2017 terbuka soal sumbangan dana kampanye yang mereka peroleh.

Menurut Donal, ini perlu dilakukan sebab Jakarta merupakan acuan dalam hal dana kampanye para kandidat.

Dari tiga pasangan calon yang ada, Donal menilai ada satu pasangan yang tidak transparan membuka sumber dan jumlah sumbangan dana kampanye yang mereka terima.

"Ada kandidat yang menurut saya agak gelap menutup informasi penerimaan dana kampanye mereka. Sangat tertutup soal penerimaan," ujar Donal di sekretariat ICW, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Namun, Donal enggan menyebutkan pasangan mana yang dia maksud. Calon tersebut, kata Donal, punya banyak aktivitas politik dan aktif berkampanye.

Bahkan, menurut Donal, mereka juga memiliki kendaraan dengan gambar sebagai alat peraga kampanye dan pernah dikawal helikopter.

Hal tersebut dinilai butuh pengeluaran yang besar dengan nilai sumbangan yang besar juga.

"Sepanjang itu tidak dilakukan, ada kecenderungan kandidat untuk menyembunyikan info penerimaan dana dan memanipulasinya," kata Donal.

Donal mengapresiasi kandidat yang secara reguler mengumumkan jumlah dana sumbangan yang mereka peroleh, lengkap dengan sumbernya.

Berbagai cara juga boleh dilakukan untuk menggalang dana, asalkan tidak menyalahi aturan yang dibatasi Komisi Pemilihan Umum.

Ia mengambil contoh penggalangan dana dengan acara makan malam dan membayar untuk setiap kursinya sebagai sumbangan. Cara tersebut, kata dia, juga populer di Amerika Serikat.

"Dari seluruh kandidat yang penting meng-update dana kampanye mereka dan aktivitas untuk memperoleh dana kampanye " kata Donal.

(Baca juga: KPUD Tidak Batasi Dana Kampanye Calon yang Menyumbang Dana Sendiri)

Per Desember 2016 lalu, calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni diketahui melaporkan sumbangan dana kampanye sebesar Rp 9 miliar.

Rinciannya, sebanyak Rp 4.442.000.000 merupakan sumbangan perorangan, dan Rp 1,5 miliar berasal dari perusahaan.

Sementara dari empat partai politik pendukung masing-masing menyumbang Rp 750 juta sehingga totalnya Rp 3 miliar. Ada juga sumbangan dari kelompok Rp 750 juta dan dari kocek pribadi Agus dan Sylvi sebesar Rp 30 juta.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com