Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra-PKB Usul Tambah Pimpinan MPR-DPR, Kegaduhan Baru di Parlemen?

Kompas.com - 12/01/2017, 21:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Parlemen kembali diributkan urusan partai dan kursi pimpinan. Usai PDI-P meminta jatah satu kursi pimpinan DPR dan MPR, kini giliran Partai Gerindra dan PKB yang ikut ribut.

Gerindra mewacanakan penambahan satu kursi pimpinan MPR, di luar jatah PDI Perjuangan. Sedangkan PKB menginginkan penambahan satu kursi pimpinan DPR, di luar jatah PDI-P.

Jika wacana ini disetujui, maka jumlah kursi pimpinan DPR dan MPR masing-masing menjadi tujuh.

Menanggapi keinginan itu, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menyatakan adanya kontradiksi antara tuntutan PDI-P yang mengupayakan kursi pimpinan selaku pemenang pemilu sebagai pengejawantahan sistem proporsional.

Namun di sisi lain PDI-P masih tetap mempertahankan sistem pemilihan berdasarkan paket.

"Ini kontradiktif. Dengan kata lain, dengan tanpa mengubah sistem pemilihan, perubahan  MD3 yang sekadar mengakomodasi PDI-P memang akhirnya hanya membuktikan betapa pragmatisnya keinginan DPR merubah MD3 ini," ujar Lucius.

Karena itu, Lucius menilai jika hanya mengubah jumlah pimpinan yang hanya melegitimasi PDI-P, maka sesungguhnya UU MD3 tengah dipreteli demi kepentingan politik pragmatis.

"Itu sekadar untuk memenuhi nafsu satu partai saja, bukan untuk memperkuat sistem kelembagaan parlemen. Itu bentuk pelecehan terhadap undang-undang sesungguhnya," kata dia.

Menurut Lucius, fungsi DPR sebagai pengawas pemerintah akan berkurang jika masih disibukkan mengenai kursi pimpinan.

"Makanya partai lain seperti PKB dan Gerinda ikutan minta, dan akhirnya dalam keributan seperti ini fungsi pengawasan DPR terhadap pemerintah jadi melemah karena mereka sibuk mengurusi urusan kursi pimpinan. Kepercayaan masyarakat terhadap DPR pun semakin rendah," ujarnya.

Merasa berhak

 

Sebagai partai yang memperoleh suara terbanyak setelah PDI-P, Gerindra merasa berhak untuk mendapat satu tambahan kursi pimpinan MPR.

Wakil Ketua Umum Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, selaku partai oposisi, harapan mendapatkan tambahan satu kursi pimpinan MPR dinilainya wajar.

"Kan kalau bagi Gerindra ini kan posisinya tidak di eksekutif, ada di parlemen, jadi sebagai penyeimbang," kata Riza, saat ditemui di Kompeks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

"Posisi Gerindra kemarin itu mestinya ada di MPR. Kemarin menang dalam paket kan. Tapi kan kami beri kesempatan buat yang lain," ujar dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com