Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabaharkam Nilai Kasus Pulomas Bisa Dihindari jika Satpam Diperbanyak

Kompas.com - 11/01/2017, 17:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Putut Eko Bayuseno menyayangkan terjadinya kasus penganiayaan dan pembunuhan keluarga di Pulomas.

Dalam kejadian ini, enam orang meninggal dan lima orang selamat. Menurut Putut, tewasnya lima orang tersebut bisa diantisipasi juga jika petugas keamanan yang berpatroli di sekitar perumahan itu jumlahnya memadai.

"Kalau satpamnya patroli mengawasi rumah almarhum, segera bertindak, bisa ditangani segera," ujar Putut di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Dokter memperkirakan kematian korban pada pagi hari. Kalau saja malam sebelumnya kejadian ini diketahui oleh satpam yang bertugas, maka nyawa korban bisa diselamatkan.

Oleh karena itu, Putut menekankan pentingnya antisipasi pengamanan dari Bhabinkamtibmas, terutama di wilayah yang rawan kriminal.

"Coba bayangkan, satu kali jaga hanya lima orang. Sementara pintu gerbangnya ada tiga. Kalau ini dijaga satu-satu dalam mengambil personel tiga orang, meng-cover seluas itu ya tidak cukup," kata Putut.

"Maka imbauan kami untuk penambahan anggota satpam untuk kompleks perumahan," ujar dia.

(Baca juga: Perampok di Pulomas Hanya Butuh 16 Menit untuk Merampok dan Menyekap)

Selain itu, peran Bhabinkamtibnas yang utama yakni mendeteksi gangguan keamanan di lingkungan tertentu. Saat menyambangi rumah ke rumah, petugas harus jeli menemukan apakah ada kejanggalan di lingkungan tersebut.

Contohnya, menurut Putut, keberadaan "pengantin" di Bekasi yang hendak melakukan pengeboman bunuh diri. Pelaku berinisial DYN itu mengontrak dan tampak tertutup dari lingkungan.

"Harus mendeteksi jangan-jangan orang ini mempunyai niat jahat," kata Putut.

Kompas TV Pra Rekonstruksi Ungkap Komando Pelaku Perampokan Pulomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com