Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan, Target Restorasi Gambut pada 2020 Capai 2 Juta Hektar

Kompas.com - 11/01/2017, 17:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan lagi soal target restorasi lahan gambut di Indonesia sampai 2020, yakni 2 juta hektar.

"Sejalan dengan pembentukan Badan Restorasi Gambut di awal 2016, kami telah menargetkan target restorasi lahan gambut sampai 2020 seluas 2 juta hektar di tujuh provinsi," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Pada 2016, pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut (BRG) berhasil merestorasi 400 hektar lahan di tujuh provinsi, yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.

Pada 2017, BRG juga menargetkan merestorasi 400 hektar lahan gambut.

"Dari peta indikatif, terlihat jelas restorasi lahan gambut baru dilakukan di kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan budidaya," kata Jokowi.

"Mulai dari hutan produksi sampai areal pengguna lain. Sisanya dilakukan di hutan lindung atau kawasan konservasi, yaitu seluas 685 ribu hektar," ujar dia.

Khusus untuk restorasi lahan gambut di kawasan budidaya, Jokowi meminta BRG untuk mengedepankan empat prinsip.

Pertama, BRG harus menggencarkan sosialisasi dan edukasi terkait lahan gambut kepada warga agar lahan tersebut tidak rusak.

Kedua, peran swasta (pemegang konsesi lahan) hingga BUMN harus dilibatkan lebih jauh untuk restorasi lahan.

Ketiga, penegakan hukum lingkungan hidup harus tegas, termasuk evaluasi kepada pemegang izin konsesi yang terbukti membakar atau melakukan alih fungsi kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan lindung lahan gambut.

Keempat, Jokowi juga meminta kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pertanian betul-betul memperhatikan fungsi hidrologis gambut.

"Dan juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar," ujar Jokowi.

Kompas TV Kebakaran Lahan Gambut Sulit Dipadamkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com