Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Dalami Aliran Dana Teror dari Bahrun Naim Melalui "Fintech"

Kompas.com - 10/01/2017, 16:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mendalami temuan Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK) soal aliran dana dari simpatisan ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim, ke jaringannya di Indonesia untuk pembiayaan aksi teror.

Transaksi keuangan itu tak dilakukan lewat bank, namun melalui layanan keuangan berbasis teknologi seperti Pay Pal dan Bitcoin.

"Dari pemeriksaan kasus yang berafiliasi ke Bahrun Naim akan didalami untuk bisa dipahami aliran dana tersebut," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Martinus menjadikan temuan PPATK sebagai fakta untuk melakukan penyelidikan. Informasi aliran dana tersebut akan ditelusuri kepada pihak penerima yang sudah ditangkap maupun belum ditangkap Polri.

Martinus mengakui, penggalangan dana untuk aksi teroris tak hanya melalui rekening bank. Kemajuan teknologi memungkinkan adanya peredaran uang lewat dunia maya.

"Bitcoin sudah jadi modus pengiriman oleh teroris. Ini jadi pendalaman Polri," kata Martinus.

Namun, Polri belum mengetahui sudah berapa kali adanya transaksi keuangan lewat financial technology (Fintech) dalam kegiatan terorisme.

Tren ini sudah lama diketahui Polri, namun belum pernah diungkap. Dengan informasi dari PPATK inilah yang memperkuat adanya aktivitas lewat dunia maya itu.

Martinus mengatakan, Polri akan berkoordinasi dengan pihak terkait dengan adanya pembayaran lewat Pay Pal dan Bitcoin itu.

Namun, Polri masih menunggu bukti penguat bahwa transaski keuangan itu memang terkait dengan kegiatan terorisme di Indonesia.

"Tidak bisa lakukan penindakan apabila tidak ada fakta perbuatan lawan hukum. Harus bisa dibuktikan dulu, jangan sampai ditangkap tapi tidak punya fakta," kata Martinus.

(Baca juga: Ini Cara PPATK Cegah Aliran Dana ke Jaringan Terorisme)

Sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin, mengatakan para donatur aksi teror juga memanfatkan mekanisme pembayaran online Paypal, dan mata uang virtual.

"Bahrun Naim adalah salah seorang tokoh yang mendalangi berbagai aksi teror di Indonesia, menggunakan sejumlah akun pembayaran online Paypal atau dengan menggunakan bitcoin," kata Kiagus di kantor PPATK, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2017).

Setelah itu, bitcoin dicairkan menjadi mata uang konvensional. Sepanjang 2016, PPATK sudah menyerahkan sebanyak 105 hasil analisis ke pengegak hukum, termasuk Densus 88 Mabes Polri.

Dari 105 hasil analisis itu, 47 di antaranya adalah inisiatif PPATK, dan sisanya adalah permintaan dari Polri.

Fintech seperti Bitcoin dan Paypal adalah area abu-abu yang rawan dan sudah dimanfaatkan oleh para pelanggar hukum sejak 2013 lalu.

(Baca juga: Polri Akui Tak Mudah Tangkap Bahrun Naim)

Kompas TV Bahrun Naim Dalangi Sejumlah Aksi Teror
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com