Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut Kelompok Teroris Kini Melakukan "Cyber Jihad"

Kompas.com - 22/12/2016, 10:40 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menuturkan bahwa saat ini jaringan kelompok teroris menggunakan internet sebagai sarana perekrutan dan pelatihan anggota baru. 

Menurut Tito, untuk merekrut jaringannya, kelompok teroris tersebut memilih bergerak melalui media sosial, termasuk dalam memberikan pelatihan membuat bom.

Ia mencontohkan terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, Muhammad Nur Solihin, sebagai orang yang direkrut dan dilatih melalui dunia maya.

"Memang rekrutmen sekarang adanya di media sosial. Ada istilahnya cyber terorism atau cyber jihad. Mereka melakukan perekrutan dan pelatihan tidak lagi fisik, tapi online," ujar Tito saat ditemui di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).

(baca: Dua Terduga Teroris di Tangsel Diduga Sel Bentukan Bahrun Naim)

Selain itu, dunia maya juga digunakan jaringan kelompok teroris untuk mendanai seluruh aksinya.

Dana yang disalurkan, kata Tito, menggunakan sistem bitcoin (satuan mata uang di dunia maya).

Untuk menangkal fenomena tersebut, kepolisian telah membentuk satuan khusus bernama Cyber Army.

(baca: Teroris di Tangsel Akan Tusuk Polisi Sebelum Ledakkan Bom Bunuh Diri)

Satuan tersebut memiliki tugas melakukan pengintaian, investigasi, penyamaran dan penyerangan di dunia maya.

"Teknik cyber patrol ini sama dengan teknik di dunia nyata. Ada yang melakukan pengintaian, under-cover atau penyamaran, seolah-olah jadi bagian kelompok mereka, menggunakan berbagai akun media sosial dan ikut berkomunikasi," tutur Tito.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan adanya kerja sama dengan Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menanggulangi radikalisme di dunia maya.

Menurut dia, Kemenkominfo membuka akses yang luas terhadap aparat penegak hukum jika ingin melakukan operasi siber memberantas terorisme.

"Untuk melawan radikalisme, karpet merah diberikan kepada Kapolri, Kepala BNPT dan Kepala BIN. Itu tidak pakai prosedur berbelit. Terorisme tidak pernah beritahu bagaimana dan kapan teror akan dilakukan. Kami sangat straight forward untuk radikalisme dan terorisme," ungkapnya.

Kompas TV Membongkar Jaringan Teroris- Satu Meja eps 170 bagian 4
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com