Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saat Jokowi "Ngotot" Shalat Jumat Bersama Massa pada Aksi 212...

Kompas.com - 06/12/2016, 07:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Momen Presiden Joko Widodo shalat Jumat bersama massa aksi doa bersama pada Jumat (2/12/2016) lalu belum habis diperbincangkan.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo mempunyai cerita di balik momen yang dikenal dengan sebutan aksi 212 itu.

Pada acara "Satu Meja" di Kompas TV, Senin (5/12/2016) malam, ia menceritakan kembali momen mengejutkan tersebut.

"Sebenarnya ada beberapa saran dari pembantu Presiden untuk tidak hadir, sekali lagi karena faktor keamanan," ujar Johan kepada pembawa acara Budiman Tanuredjo.

Namun, Jokowi berkeras hati tetap ingin melaksanakan shalat Jumat bersama jutaan orang.

"Presiden meyakinkan dirinya sendiri bahwa, 'Saya harus hadir di rakyat saya. Saya harus mendekatkan diri dengan rakyat saya, apa pun risikonya'," tutur Johan.

Bahkan, saat detik-detik Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla hendak jalan kaki ke Silang Monas, para pembantunya kembali mengingatkannya untuk tidak ke sana.

Selain faktor keamanan, faktor hujan yang deras juga menjadi alasan.

"Tapi apa jawaban Presiden? Saya dengar sendiri itu, 'Masa kita takut sama hujan'. Kemudian beliau langsung ke sana (Monas)," ujar Johan.

(Baca: Hujan Deras, Jokowi Sempat Diminta Urungkan Niat Shalat Jumat di Monas)

Sikap "keras kepala" Jokowi juga terlihat seusai shalat, yakni ketika berpidato di panggung. Johan mengatakan, pada awalnya tidak ada skenario demikian. Hal itu terbukti dari tidak adanya tangga di panggung itu.

"Artinya, memang tidak ada skenario Presiden hadir di situ. Tapi Presiden memang membuat kejutan, setelah selesai (shalat) dia naik ke panggung, tanpa protokoler," ujar Johan.

Meski demikian, Johan mengapresiasi pelaksanaan shalat Jumat bersama yang berlangsung khidmat dan damai tersebut.

Tidak hanya pada aksi 212, lanjut Johan, pada aksi 4 November 2016, Jokowi juga pada dasarnya ingin hadir menemui pengunjuk rasa.

Namun, dalam aksi 4 November yang berujung pada kerusuhan setelah unjuk rasa berakhir itu, Presiden disarankan tak menemui pengunjuk rasa atas alasan keamanan.

(Baca: Jokowi Ingin Shalat Jumat di Istiqlal pada 4 November, tetapi Dilarang)

Namun, Johan mengatakan bahwa ketidakhadiran Jokowi pada aksi 411 membuat masyarakat kecewa sehingga Jokowi merasa perlu untuk menemuinya pada aksi 212.

"Setelah peristiwa 411, Presiden memahami bahwa tuntutan itu tak ada kaitan sama sekali dengan soal politik, soal pilkada. Tapi ada silent majority yang merasa tersakiti hatinya oleh statement yang dianggap menistakan agama," ujar Johan.

"Karena itu, Presiden perlu hadir dan Presiden yakin betul bahwa di tengah-tengah rakyat merasa aman dan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Maka itu memutuskan hadir pada Jumat 212 itu," kata dia.

(Baca juga: Langkah Jokowi-JK yang Tak Surut karena Hujan)

Kompas TV Jokowi: Terimakasih atas Doa & Zikir untuk Bangsa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com