Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakasau Sebut Anggota Paskhas yang Ditembak BNN Bekerja Sendiri

Kompas.com - 22/11/2016, 13:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Hadiyan S. mengatakan bahwa ZA (31) bekerja sendiri dalam membekingi jaringan narkotika.

ZA adalah oknum Anggota TNI AU dari Pasukan Khas (Paskhas) Wing I Halim Perdanakusuma, Jakarta yang ditembak mati BNN dalam sebuah penggerebekan di bilangan Tangerang, Selasa (15/11/2016).

"Saya belum menerima informasi itu (keterlibatan oknum TNI AU lain). Belum kelihatan. Setahu kami, dia kerja sendiri, ya dengan komplotan narkobanya itu saja," ujar Hadiyan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Hadiyan menampik TNI AU kecolongan karena ada prajuritnya, apalagi pasukan elite, yang ketahuan membekingi jaringan narkotika.

Menurut dia, pengawasan satu per satu dan detik per detik prajurit memang mustahil dilakukan.

"Kami ada keterbatasan untuk mengawasi mereka. Ketika mereka di dalam, melakukan dinas, mungkin bisa. Di luar jam dinas, enggak mungkin juga kami mengawasi detik per detik," ujar dia.

(Baca: Kronologi Pengungkapan Sindikat Narkotika yang Libatkan Anggota Paskhas)

Dengan terungkapnya aksi ZA, TNI AU akan mengevaluasi pola pembinaan prajurit. Pimpinan akan lebih banyak berinteraksi dengan prajurit untuk memberikan motivasi dan pencegahan pelanggaran.

"Yang dievaluasi, kembali lagi ke kepemimpinan. Komandan, pimpinan, panglima untuk memanfaatkan waktu berinteraksi dengan anggotanya dalam langkah mencegah hal yang negatif. Itu salah satu fungsi komandan," ujar Hadiyan.

Kepala BNN Budi Waseso juga mengatakan, ZA bekerja seorang diri. Belum ditemukan informasi tentang dugaan keterlibatan rekan sesama anggota TNI.

Namun, pria yang populer disapa Buwas itu mengatakan bahwa hal itu belum final.

"Tetap masih dalam pengembangan. Kami kan sudah bekerja sama dengan POM TNI. Langkah-langkah ke internal TNI diserahkan ke mereka, yang eksternalnya kami di BNN. Tapi tetaplah BNN yang guide. Harus begini, harus begitu," ujar Buwas.

Diberitakan, BNN menggerebek Kompleks Pergudangan Sentral Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten, Selasa (15/11/2016).

Polisi menembak mati dua orang jaringan, yakni seorang TNI AU Paskhas Wing I berinisial ZA (31) dan warga Taiwan asal Taiwan berinisial HCHL (35).

(Baca: Aparat yang Ditembak BNN di Tangerang adalah Anggota Paskhas TNI AU)

BNN hanya berhasil menangkap hidup-hidup seorang pria asal Taiwan berinisial YJCH (33).

Barang bukti yang turut diamankan, yakni 100.615 gram sabu dan 300.250 butir pil happy five. Selain itu, satu pucuk senjata api, delapan butir peluru, dua buah selongsong peluru, satu unit mobil, dan sembilan unit telepon genggam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Lahan, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Lahan, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com