Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Tumbuh Pesat, JKN-KIS Belum Jangkau Seluruh Kalangan

Kompas.com - 19/11/2016, 07:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dua tahun terakhir, Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) oleh BPJS Kesehatan tumbuh pesat dibandingkan negara lain. Program JKN-KIS telah meng-cover sekitar 67,6 persen dari total penduduk Indonesia dalam dua tahun.

Sementara itu, berdasarkan data dari Population Data CIA World Fact Book dan Carrin G and James C, Jerman perlu waktu lebih dari 120 tahun untuk menjangkau 85 persen populasi penduduk, Belgia butuh 118 tahun untuk 100 penduduk, dan Jepang menghabiskan waktu 36 tahun untuk 100 persen populasi penduduk.

Namun, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Facmi Idris, mengakui bahwa peserta yang berpartisipasi dalam program itu belum merata. Masih banyak masyarakat dari kalangan menengah ke atas yang rendah pratisipasinya dalam program JKN-KIS. Hal tersebut menjadi salah satu tantangan BPJS Kesehatan dalam mengimplementasikan program tersebut.

"Sustainibilitas program ini tak lepas dari peran masyarakat dari sektor informal yang sehat, produktif, dan mampu. Sayangnya, partisipasi masyarakat dari kalangan tersebut belum maksimal. Inilah yang disebut sebagai ‘The Missing Middle’,” kata Fachmi melalui siaran pers, Jumat (18/11/2016).

Fachmi menjadi salah satu panelis forum International Social Security Asscociation (ISSA) di Panama City. Ia mengatakan, belum terdaftarnya sebagian pekerja penerima upah dalam program itu karena pendaftarannya dianggap memakan waktu.

Para pekerja tersebut mendapatkan perlindungan asuransi yang disediakan oleh tempat mereka bekerja. Namun, BPJS menyediakan solusi untuk memangkas waktu pendaftaran dengan sistem E-DABU.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga membuat mekanisme Coordination of Benefit (CoB) yang dapat mengkolaborasikan benefit non-medis antara BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta yang dimiliki calon peserta tersebut.

“Ke depannya kami juga berupaya menyempurnakan penerapan kebijakan pembayaran kapitasi berbasis komitmen di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama,” kata Fachmi.

Untuk mengatasi kesenjangan antara penerimaan iuran peserta dengan beban biaya pelayanan kesehatan, kata Fachmi, BPJS Kesehatan menerapkan kebijakan virtual account atau VA Keluarga. Jadi, satu nomor VA untuk membayar seluruh tagihan iuran satu keluarga. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan peran pemerintah daerah untuk memacu kolektabilitas iuran, mengoptimalkan implementasi sistem pembayaran prospektif dan sistem anti-fraud, serta memaksimalkan program promotif preventif.

"Selanjutnya, sebagai salah satu upaya untuk mengatasi gap dalam kualitas pelayanan kesehatan, kami telah menciptakan aplikasi Health Facility Information System (HFIS), dimana calon fasilitas kesehatan yang ingin bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dapat mendaftar serta memantau progress-nya via online," kata Fachmi.

Selama hampir tiga tahun berjalan, jumlah peserta BPJS Kesehatan telah mencapai lebih dari 170 juta jiwa. Melalui alternatif solusi tersebut, diharapkan sustainibilitas program JKN-KIS dapat terjaga hingga mencapai cakupan kesehatan semesta pada 2019.

Fachmi berharap ISSA dapat menyediakan bantuan secara berkesinambungan untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi dalam pengelolaan jaminan kesehatan di Indonesia. Khususnya dalam hal mengatur biaya dan kualitas pelayanan kesehatan.

Pada tahun sebelumnya, BPJS Kesehatan menerima sertifikat penghargaan dari ISSA untuk dua kategori yaitu Certificate of Merit with Special Mention untuk Good Practice: E-DABU - An Online Application for Self-Managed Data, serta Certificate of Merit untuk Good Practice: Implementing the Programme “Rujuk Balik” for Better Access and Better Quality Health Care. Kedua penghargaan tersebut diterima oleh Fachmi Idris dalam ISSA Regional Security Forum for Asia and the Pasific di Kota Muscat, Oman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com