JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi I DPR Zainudin Amali berpendapat pemilihan presiden Amerika Serikat membuahkan pelajaran berharga untuk elite politik Indonesia.
Dia menyebut, pelajaran itu adalah kedewasaan dalam menyikapi hasil akhir kontestasi politik.
Amali menuturkan, pemilu presiden di Amerika Serikat, merupakan suatu bentuk pendewasaan sikap yang layak diikuti oleh setiap tokoh yang bertarung dalam kontestasi politik di Indonesia.
“Inilah pelajaran demokrasi yang sangat berharga yang perlu kita tauladani,” kata Amali dalam pesan singkat, Kamis (10/11/2016).
(Baca: Kemenlu RI: Tak Ada Kekhawatiran Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS)
Ia mengatakan, ketika Donald Trump dinyatakan keluar sebagai pemenang, seluruh rakyat Amerika dapat menerima keputusan itu.
Bahkan, rival Trump asal Partai Demokrat, Hillary Clinton, langsung mengucapkan selamat dan menyatakan siap bekerja sama.
“Berbeda halnya dengan negeri yang kita cintai ini. Setiap kompetisi pilpres, hampir selalu menyisakan luka yang cukup dalam serta membawa terus pertarungan di saat pilpres sampai ke area lain yang menyebabkan pembelahan yang cukup lama,” ujarnya.
Menurut Amali, sikap demikian sebenarnya dapat dihindari apabila setiap calon yang kalah dalam kontestasi legowo menerima kekalahan.
Demikian pula bagi pemenang yang tidak perlu jumawa atas kemenangan yang dicapai.
“Sehingga, seluruh persaingan di saat pilpres akan berakhir begitu hasilnya sudah diumumkan. Semoga pelajaran berharga dari pelaksanaan pilpres AS ini bisa kita ambil hikmahnya dan bisa menjadi contoh buat bangsa kita yang memiliki falsafah hidup Pancasila,” kata dia.
(Baca: 5 Orang Tertembak Dekat Lokasi Demo Anti-Trump di Seattle)
Trump resmi terpilih sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat usai mengungguli Hillary Clinton.
Kemenangan tersebut menjadikan Trump sebagai orang pertama tanpa pengalaman politik yang diberi mandat sebagai presiden negeri Paman Sam.
(Baca: Israel: Kemenangan Donald Trump Akhiri Cita-cita Pendirian Negara Palestina)
Kemenangan Trump dipastikan pada Rabu (9/11/2016) pukul 02.30 dini hari waktu bagian timur AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.