Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag-Tokoh Agama Bahas Kerukunan Umat dalam Pilkada Serentak

Kompas.com - 14/10/2016, 13:02 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama RI mengadakan pertemuan bersama para tokoh agama di Kompleks Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (14/10/2016) terkait pilkada serentak 2017.

"Kami para pemuka agama yang mencintai Indonesia berkumpul di sini dalam rangka saling berbagi pengetahuan, pengalaman, memberikan masukan, saran, dan pandangan," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Lukman menyampaikan, pertemuan tersebut diselenggarakan guna mendiskusikan kerukunan umat beragama dalam agenda pilkada serentak 2017 agar bisa dipelihara dan lebih berkualitas.

"Ini agar kehidupan agama kita, khususnya kerukunan umat beragama, bisa kita pelihara dan kembangkan jadi semakin baik dan berkualitas di masa mendatang," kata Lukman.

Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Muti, Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Henriette Tabitta Hutabarat Lebang, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sang Nyoman Suwisma.

Lalu, Ketua Widya Sabha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Suhadi Sendjaja, Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana Linggaraja, tokoh Tionghoa Jaya Suprana, perwakilan STFT Driyarkarya Franz Magnis Suseno, perwakilan KWI Edy Purwanto dan lainnya.

Menurut Lukman, agenda pilkada memiliki dua hal penting yang harus dijaga masyarakat Indonesia guna memelihara kerukunan umat beragama. Keduanya, yakni demokrasi dan integritas.

Lukman mengatakan, pilkada merupakan ujian bagi masyarakat Indonesia dalam memelihara bahkan meningkatkan demokrasi di Indonesia.

"Pintu pertama adalah demokrasi yang jadi ujian bagi kita. Apakah kualitas demokrasi bisa kita jaga dan pelihara bahkan ditingkatkan," ucap Lukman.

Dalam hal integritas, Lukman menuturkan, pilkada merupakan ujian dalam menyikapi integritas keberagaman dalam politik secara santun dan beradab.

"Pintu kedua ialah ujian bagi integritas kita. Melalui pilkada mampukah menyikapi keberagaman dalam politik baik secara santun dan beradab," tutur Lukman.

Lukman berharap dengan menjaga kedua hal tersebut, agama dapat menjadi pegangan memelihara kerukunan umat dalam konteks pilkada serentak 2017.

"Sehingga agama masih menjadi pegangan bagi kita dalam pilkada ini. Bukannya malah menjadi mengusik, merobek kerukunan kita dalam berkehidupan beragama karena kita hidup bersama," kata Lukman.

Kompas TV Kampanye Pilkada Bebas dari Isu SARA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com