Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Sempat Menangis Saat Agus Harimurti Ditunjuk Jadi Cagub DKI

Kompas.com - 28/09/2016, 10:52 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku sedih karier militer Agus Harimurti Yudhoyono terhenti karena didorong maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Partai Demokrat bersama tiga partai lain mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur pada Pilkada DKI.

Ruhut menilai, Agus merupakan orang hebat dan cerdas.

"Sayang dong kariernya Agus. Aku nangis. Aku sayang banget sama Agus. Jangan dimatiin karier Agus," kata Agus saat dihubungi, Rabu (28/9/2016).

(Baca: Ruhut Sitompul: Kenapa Enggak Berani Pecat Aku?)

Penunjukan Agus sebagai cagub, kata Ruhut, karena ada oknum penjilat yang menganggap karier Agus tak bisa berkembang sehingga mengarahkannya ke jalur politik.

"Eh datang penjilat-penjilat. Kenapa disuruh, karena dia karier militernya dianggap enggak bisa berkembang. Kan itu orang-orang picik," kata dia.

Sebelumnya, Ruhut pernah mengatakan bahwa pasangan petahana mempunyai elektabilitas yang tinggi.

Menurut mantan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat itu, semua polling membuktikan hal itu.

Oleh karena itu, akan sangat sulit bagi Agus memenangi Pilkada DKI Jakarta.

(Baca: Ibas Minta Kader yang Membelot untuk Mundur, Ini Tanggapan Hayono Isman)

"Buktinya, Agus di semua polling selalu nomor tiga. Itu yang saya bilang. Kemungkinan Agus menang itu cukup berat. Ahok itu sudah enggak bisa dilawan," ujarnya.

Ruhut sebelumnya mengaku siap dipecat dengan keputusannya mendukung Ahok.

Selain Ruhut, anggota Dewan Pembina Demokrat, Hayono Isman, juga mendukung Ahok-Djarot dalam pilkada.

Kompas TV Adu Strategi Calon Gubernur DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com