Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Disayang SBY, Ruhut Yakin Tak Akan Dipecat gara-gara Dukung Ahok

Kompas.com - 27/09/2016, 19:13 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul meyakini bahwa partainya tidak akan memecatnya. Keyakinan itu lantaran Ruhut merasa disayang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu disampaikan Ruhut menyikapi perbedaan pandangan dirinya dengan Demokrat dalam Pilkada DKI Jakarta.

Ruhut sejak awal menyatakan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Dajrot Saiful Hidayat.

Sementara Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

"Enggak (dipecat), aku buktinya belum dipanggil-panggil. Gimana mau dipanggil, orang Pak SBY sayang sama aku," ujar Ruhut di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/9/2016).

(Baca: Ani Yudhoyono: Hanya Agus yang Bisa Jawab, Bukan Ruhut Sitompul)

Ruhut mengklaim dirinya kader loyal di Demokrat. SBY selaku ketua umum, kata Ruhut, melihat hal itu.

"Dia kan tahu mana kader emas mana loyal. Saya kan kader emasnya Pak SBY. Dia sayang sama aku, dia tahu mana kader militannya," kata Ruhut.

(Baca: Ahok Berterima Kasih pada Ruhut Sitompul dan Hayono Isman)

Ia menambahkan, saat pemilihan presiden 2014, dirinya mendukung Joko Widodo (Jokowi). SBY, lanjut Ruhut, menghormati keputusan tersebut.

"Orang enggak apa-apa kok. Buktinya dulu aku dukung Pak Jokowi dia hormati. Sedikit pun tidak ada teguran, yang selama ini galak, sekarang sudah mulai lembut kan?" kata dia.

Karena itu, Ruhut yakin Demokrat tidak akan memecat dirinya. (Baca: Dewan Kehormatan Demokrat Anggap Ruhut dan Hayono Hanya Cari Perhatian)

"Enggak akan diproses," ujar anggota Komisi III DPR tersebut.

Selain Ruhut, anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman juga mendukung Ahok-Djarot dalam Pilkada.

Ketua DPP Demokrat Didik Mukriyanto menyatakan dalam waktu dekat partainya akan segera memanggil Ruhut dan Hayono.

Ia mengatakan, etika berpartai seharusnya dijunjung tinggi dalam situasi seperti ini. 

(Baca: Demokrat Imbau Ruhut dan Hayono Kembali ke "Jalan yang Benar")

Perbedaan pendapat sebaiknya dikomunikasikan terlebih dahulu ke internal partai agar bisa disikapi dengan bijak.

"Semestinya kader yang berseberangan dengan kami di Pilkada DKI sadar diri. Mereka bisa menduduki posisi penting di saat ini kan juga karena diberi kepercayaan sama partai. Marilah kembali ke jalan yang benar," kata Didik.

Kompas TV Pembelotan Warnai Pertarungan Pilkada DKI (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com