Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Ansor Cegah Masjid Jadi Sarang Kelompok Radikal

Kompas.com - 27/09/2016, 14:52 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor terus memperkuat peran dalam menangkal pengaruh radikalisme dan terorisme. Salah satunya dengan mengamankan masjid-masjid dari kelompok radikal.

Sekjen GP Ansor Adung A. Rochman mengatakan, kelompok-kelompok intoleran selalu menjadikan masjid sebagai sarang untuk menyebar paham radikalisme dan melakukan proses perekrutan anggota baru.

“Kelompok-kelompok radikal Islam pasti hulunya tidak jauh-jauh dari masjid. Kader Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) NU sudah memperkuat masjid agar tidak dijadikan sarang bagi kelompok perekrut kelompok radikal,” ujar Adung saat ditemui seusai pertemuan dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016).

Selain memperkuat masjid, GP Ansor juga menjadikan puluhan ribu pesantren NU di seluruh Indonesia sebagai benteng pertahanan NKRI dalam memperkuat generasi muda supaya tidak terbujuk aktivitas radikal.

GP Ansor sebagai salah satu ormas pemuda Islam yang cukup moderat, selalu berupaya memperkuat pemahanan generasi muda dalam beragama.

Hal tersebut dilakukan supaya generasi muda tidak terbujuk dengan aktivitas radikal melalui serangakaian pendidikan keagamaan yang toleran.

"Kami terus memperkuat kalangan generasi muda supaya tidak terbujuk aktivitas radikal. Memperkuat dengan mengadakan diklat-diklat, mengadakan kegiatan-kegiatan positif, kegiatan keagamaan. Ini termasuk mencegah di pangkalnya," jelasnya.

Saat melakukan pertemuan dengan Menko Polhukam Wiranto, Adung menyampaikan komitmen GP Ansor yang selalu mendukung pemerintah untuk menegakkan eksistensi Pancasila dan NKRI.

Adung meminta Pemerintah menindak tegas kelompok-kelompok atau organisasi masyarakat intoleran yang menyebar paham-paham radikalisme.

Langkah tersebut perlu dilakukan untuk menghadapi tantangan dalam penanggulangan radikalisme saat ini, di mana UU Anti-Terorisme masih dalam proses perubahan.

Pasalnya, aparat keamanan belum memiliki wewenang melakukan penangkapan terhadap pelaku sebelum peristiwa teror terjadi.    

“Kami meminta Menko Polhukam untuk mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok yang nyata-nyata ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar negara lain, misalnya khilafah Islamiyah,” kata Adung.

“Pak Menko bilang memang ada kesulitan dalam mengambil tindakan yang cepat karena belum ada revisi UU Anti-Terorisme yang bisa memungkinkan aparat bergerak sebelum kejadian. Kalau sekarang kan tantangannya (pelaku) tidak bisa ditangkap sebelum kejadian,” tambahnya.    

Kompas TV Begini kata Kepala BNPT terkait pelibatan TNI dalam Penaganan Terorisme- Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com