Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Tak Etis Bicara Pilpres, Hanura Minta Jokowi Tak Terpancing Manuver Golkar

Kompas.com - 04/09/2016, 15:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana meminta Presiden Joko Widodo tidak menanggapi manuver Partai Golkar yang sejak dini sudah membahas strategi pemenangan Jokowi untuk pemilu presiden 2019.

Menurut dia, Jokowi tetap harus fokus bekerja untuk rakyat seperti biasanya.

"Pak Jokowi tidak usah terpancing. Teruslah bekerja dan melayani rakyat. Tidak etis kalau sekarang sudah bicara pilpres 2019," kata Dadang saat dihubungi, Minggu (4/9/2016).

Hanura sebagai salah satu parpol pendukung pemerintah, lanjut Dadang, tidak mempermasalahkan manuver apapun yang dilakukan oleh Partai Golkar.

(baca: Dukungan Golkar ke Jokowi dan "Kutukan" Kursi RI 1...)

Ia menilai, partai berlambang pohon beringin tersebut mempunyai hak untuk mempersiapkan pilpres 2019 sejak dini.

"Yang penting bukan Pak Jokowi yang sibuk dengan pilpres 2019. Kalau Pak Jokowi yang bicara pilpres itu baru mengganggu," tambah Dadang.

Partai Golkar sebelumnya menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) yang salah satunya membahas pemenangan Jokowi di pilpres 2019.

Dalam acara di Hotel Peninsula, Jakarta, yang sudah ditutup pada Sabtu (4/9/2016) malam itu, sudah muncul usulan calon wakil presiden pendamping Jokowi.

(baca: Politisi PDI-P Sindir Golkar yang Buru-buru Dukung Jokowi pada Pilpres 2019)

Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menjadi salah satu yang diusulkan.

"Bu Sri Mulyani, Bu Khofifah Indar Parawansa, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kita harus mulai menginventarisir nama cawapres mulai sekarang," kata Ketua Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Jambi, Gusrizal.

Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan, saat ini belum waktunya untuk membicarakan Pilpres.

(baca: Bagi Jokowi, Belum Saatnya Bicara Pilpres 2019)

 

Ia meminta semua pihak fokus bekerja sama untuk membantu pemerintah menghadapi persaingan global yang semakin berat ke depan.

"Persaingan ini akan kita menangkan kalau kita bergandengan dalam satu kesatuan, dari pusat sampai dengan daerah sinergi total. Kalau nanti ada pilpres, ya sudah tarungnya nanti saja. Sekarang ini kerja semua bareng-bareng untuk negara yang kita cintai," kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Kompas TV Golkar Dukung Jokowi Maju Pilpres 2019? -Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com