Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Kita Jangan Hanya Melihat Pameran Teknologi...

Kompas.com - 31/08/2016, 13:13 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, keberadaan teknologi komunikasi dan informasi yang ada di dunia ini selalu mengalami perubahan setiap waktu. Bahkan, perubahan yang dialami teknologi jauh lebih cepat dibandingkan sektor lain, seperti kedokteran.

“Kalau kedokteran tiap tiga tahun dia meningkat 100 persen. Tapi telekomunikasi, setiap satu setengah tahun berubah teknologinya,” kata Kalla saat membuka ICT Summit di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Pesatnya perkembangan teknologi, menurut Kalla, disebabkan investasi, inovasi serta kreatifitas yang berkelanjutan. Kalla pun menuturkan pengalamannya ketika menghadiri pameran teknologi di Amerika Serikat tahun 1992 silam.

Saat itu, ia mengatakan, ada seorang profesor yang berpandangan jika suatu saat seluruh manusia akan mendapat kemudahan dalam bertransaksi. Adapun transaksi yang dilakukan yaitu meliputi pembelian, pembayaran, hingga belanja yang melalui ‘kantong’.

“Ternyata betul, semua komunikasi di kantong, enggak ada lagi yang mau mutar teleponnya pakai kabel. Maka semua kita ketinggalan,” ujar dia.

Mantan Ketua Umum Golkar itu berharap, pelaksanaan ICT Summit dapat menjadi cambuk bagi pelaku dunia usaha di bidang teknologi di Indonesia untuk terus berinovasi dan menanamkan investasi yang besar di sektor itu.

Dengan demikian, suatu saat kelak, Indonesia juga dapat menjadi pemain di dunia teknologi.

“Kita bukan hanya melihat pameran tapi berpameran juga, untuk melihat bahwa kita mempunyai bahagian yang mutlak dalam kesempatan ini,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com