Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Nilai Model Militer dalam Berantas Terorisme Tak Tepat Digunakan Indonesia

Kompas.com - 25/08/2016, 22:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas HAM Roichatul Aswidah menilai kerangka model keamanan nasional dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Antiterorisme dan RUU Keamanan Nasional tidak tepat digunakan di Indonesia.

Model kerangka Keamanan Nasional ini dilihat Komnas HAM dari definisi RUU yang kini sedang dibahas oleh DPR RI dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2016 .

"Yang paling fundamental dari catatannya Komnas HAM adalah soal definisi keamanan nasional. Konsekuensinya panjang," ujar Rochiatul dalam diskusi publik "Quo Vadis RUU Antiterorisme dan RUU Kamnas, di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Menurut Roichatul, definisi RUU tersebut membuat kerangka model lebih berbasis pada sistem militer.

Hal ini dapat memberikan multitafsir bahwa Tentara Nasional Indonesia akan terlibat dalam penangan aksi terorisme secara langsung.

Padahal TNI seharusnya tidak dilibatkan secara langsung dalam penanganan terorisme di Indonesia. Hal ini mengacu pada UU TNI Nomor 34 Tahun 2004.

"Melibatkan TNI bagi Komnas HAM seharusnya masuk ke kerangka perbantuan. Kalau perbantuan berarti bisa menjadi turunan undang-undang TNI," ujar Roichatul.

Roichatul mengatakan, Indonesia seharusnya menangani permasalahan terorisme dalam kerangka sistem peradilan pidana. Dengan demikian, masalah keamanan nantinya akan ditangani oleh polisi, bukan TNI.

"Apapun yang dihadapi oleh Indonesia, Komnas HAM di posisi bahwa penangangan terorisme tetap harus masuk ke dalam criminal justice system model. Jadi tidak tindak pidana dihapus," kata dia.

Kompas TV Pengaruh Terorisme Melalui Media Sosial-Satu meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com