Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Anggaran Kunker DPR Dinilai Tak Sebanding dengan Hasil

Kompas.com - 16/08/2016, 17:51 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indonesia Budget Center (IBC) Ibeth Koesrini menilai, kinerja anggota DPR belum sepenuhnya maksimal.

Hal itu dapat dilihat dari peningkatan anggaran kunjungan kerja setiap tahunnya yang tidak selaras dengan respons yang diberikan oleh masyarakat.

Dalam catatan IBC, kata dia, anggaran pada 2014 ke 2015 meningkat sekitar 24 persen.

"Jadi kalau tahun 2014 itu anggarannya sebesar Rp 994,92 milyar, tahun 2015 naik menjadi Rp 1,24 triliun," ujar Ibeth dalam konferensi Pers “Evaluasi DPR: Integritas Menurun, Kepercayaan Publik Dicederai” di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2016).

Setiap anggota parlemen, kata Ibeth, mendapat jatah sebesar Rp 2,21 miliar per tahun.

"Rp 1,24 triliun kalau dibagi ke 560 anggota parlemen itu rata-rata tiap anggota dapat Rp 2,21 miliar per tahun," kata dia.

Ibeth mengatakan, di sisi lain, hasil riset IBC menyebutkan bahwa banyak masyarakat yang tidak tahu siapa wakil rakyat yang mewakili aspirasinya.

"Hasilnya tidak sebanding dengan efektifitas kunjungan kerja itu sendiri," kata dia.

Selain itu, kata Ibeth, kenaikan dana kunjungan kerja juga tidak diikuti dengan pelaksanaan dan pertanggungjawaban yang baik. Bahkan, ada sejumlah kasus diketahui bahwa kunjungan hanya formalitas semata.

Ia menambahkan, berdasarkan data Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) pada 2014 disebutkan bahwa 70 persen anggota DPR tidak melakukan kunjungan kerja ke daerah pemilihan (dapil).

"Hanya 11 persen anggota yang melakukan kunjungan penuh ke dapil dan hanya 6 persen yang melakukan kunjungan sebanyak tiga kali saat reses," ujarnya.

Menurut dia, diperlukan kontrol yang lebih ketat terkait laporan hasil kunjungan kerja anggota Dewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com