Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum Granat Ragukan Cerita Freddy soal Keterlibatan Aparat dalam Bisnis Narkoba

Kompas.com - 04/08/2016, 09:24 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gerakan Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat meragukan kebenaran cerita Freddy Budiman seperti diungkapkan kepada Koordinator Kontras Haris Azhar.

Salah satu yang disampaikan Freddy adalah "setoran" dan keterlibatan oknum Polri, TNI, dan BNN dalam bisnisnya.

"Orang yang bercerita adalah sosok Freddy Budiman, yang kita tahu sendiri tindak pidana yang dia lakukan, bagaimana jahatnya dia. Dia juga sebagai pengguna sudah tingkat berat, itu bisa ngaco, halusinasi dan sebagainya," ujar Henry, saat dihubungi, Kamis (4/8/2016).

Henry juga mempertanyakan mengapa cerita tersebut baru diungkapkan menjelang Freddy dieksekusi mati.

Menurut dia, alasan menunggu momentum seperti disampaikan Haris, tak dapat dijadikan alasan. 

Sementara, pihak-pihak yang dituduh terlibat dalam cerita tersebut menyangkal.

Henry juga menganggap beberapa hal yang diungkapkan tidak masuk akal.

"Kalau memang benar adanya, tidak terlalu sulit untuk melihat pada kurun waktu yang disebutkan oleh Freddy apakah benar ada nama ini, itu. Orang dari BNN, misalnya. Jadi publik juga bahkan menelusuri kebenaran itu," kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Jika kebenaran cerita tersebut dapat dibuktikan, Henry menganggap oknum-oknum yang terbukti terlibat harus disapu bersih.

Jika sebaliknya, maka nama baik institusi-institusi yang diduga terlibat tersebut harus dipulihkan. 

"Kalau tidak bisa buktikan apa yang dituduhkan, itu yang menjadi fitnah. Beda dengan pencemaran nama baik, menyerang kehormatan. Itu beda. Pencemaran nama baik bermaksud mempermalukan," ujar Anggota Komisi II DPR itu.

Ia menilai, cerita yang diungkapkan Haris masih janggal dan perlu dibuktikan.

"Saya tidak dalam posisi untuk membela orang yang disebut-sebut (terlibat), namun juga tidak dalam posisi membela Haris," ujar Henry.

"Tapi setelah saya coba mengkajinya, banyak hal yang tidak masuk akal saya," lanjut dia.

Sebelumnya, Haris Azhar mengaku mendapatkan kesaksian dari Freddy Budiman terkait adanya keterlibatan oknum pejabat Badan Narkotika Nasional, Polri, dan Bea Cukai dalam peredaran narkoba yang dilakukan Freddy.

Halaman:


Terkini Lainnya

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com