Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang "Reshuffle", Podium Dipasang di Halaman Istana

Kompas.com - 27/07/2016, 10:48 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana Kepresidenan mempersiapkan podium di halaman Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Pantauan Kompas.com, petugas di Istana mulai menggotong podium berwarna merah sekitar pukul 10.15 WIB.

Podium itu tepatnya dipasang di halaman antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Halaman itu pernah digunakan Jokowi untuk mengumumkan kabinetnya saat baru dilantik sebagai Presiden, Oktober 2014 lalu.

Namun, belum diketahui apakah panggung tersebut akan digunakan untuk mengumumkan kabinet baru Jokowi.

(baca: Pukul 11.00 WIB, Jokowi Umumkan "Reshuffle" Kabinet)

Para wartawan semula bisa menyaksikan persiapan petugas Istana. Namun, pihak biro pers hingga Paspampres meminta wartawan untuk meninggalkan lokasi dan menunggu di ruangan pers.

Jokowi sebelumnya memastikan bahwa kabinet baru segera diumumkan. Hal tersebut disampaikan Jokowi melalui akun twitter resminya.

(baca: Jokowi: Kabinet Baru Segera Diumumkan)

Informasi yang dihimpun Kompas, ada 9 menteri baru yang akan dilantik, dan 4 menteri yang digeser posisinya.

(baca: Inikah Komposisi Baru Kabinet Kerja, Hasil "Reshuffle" Jilid Dua?)

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, reshuffle jilid II memang berbeda dengan jilid I dulu.

Pada reshuffle jilid I, Jokowi langsung melantik menteri barunya. Namun pada reshuffle jilid II Jokowi akan terlebih dulu mengumumkannya ke publik.

Kompas TV Perombakan Kabinet Diisukan Pekan Ini (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com