Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Identifikasi, Polisi Datangkan Teman-teman Santoso

Kompas.com - 18/07/2016, 21:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim identifikasi Polri akan mendatangkan orang-orang dekat dari gembong teroris Santoso ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah.

Tim ingin mendapatkan kepastian apakah satu dari dua terduga teroris yang ditembak mati di Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, pada Senin (18/7/2016), adalah Santoso atau bukan.

"Setelah (jenazah) dibersihkan, teman-teman Santoso akan dibawa mengenali wajah, apakah betul dia atau bukan," ujar Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Kompleks Istana Presiden, Senin malam.

Tito mengatakan, sejak operasi perburuan Santoso dilaksanakan, Polri telah menangkap banyak rekan Santoso. Mereka akan didatangkan untuk pengenalan wajah jenazah.

(Baca:  Kontak Senjata di Poso, Dua Orang Kelompok Santoso Tewas)

Selain itu, tim juga akan melakukan identifikasi melalui perbandingan data DNA antara ante mortem dengan post mortem. Identifikasi inilah yang nanti akan dijadikan dasar pendataan identitas jenazah.

Tito mengatakan, berdasarkan ciri-ciri wajah, satu dari dua jenazah memang menunjukkan kemiripan dengan Santoso. Jenazah itu memiliki tahi lalat tepat di kening tengah dan berjenggot tebal.

(Baca: Mirip Santoso, Salah Satu yang Tewas dalam Baku Tembak Punya Tahi Lalat di Pipi)

Meski demikian, ia minta publik tidak berspekulasi terlebih dahulu sebelum proses identifikasi selesai semuanya.

"Informasinya, memang ada tahi lalat di dahi yang menjadi ciri khas Santoso. Jenggotnya juga ada. Tetapi, saya pikir jangan berspekulasi terlebih dahulu. Biarkan teman-teman Polri di sana mengevakuasi, kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi dulu," ujar Tito.

(Baca: Seorang Terduga Teroris yang Tewas Mirip Santoso, Polri Tunggu Hasil Identifikasi)

Diberitakan, personel Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala terlibat baku tembak dengan kelompok Santoso di hutan wilayah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, Senin sore.

Dua orang kelompok itu tewas, sementara tiga lainnya melarikan diri. Dua orang yang meninggal dunia berjenis kelamin laki-laki. Sementara itu, tiga orang yang melarikan diri terdiri dari seorang laki-laki dan dua perempuan.

Kompas TV 130 Brimob Latihan Operasi Tinombala
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com