Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemacetan Tol Brebes Timur, Wapres Minta Tak Ada yang Saling Menyalahkan

Kompas.com - 12/07/2016, 17:13 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan parah terjadi saat arus mudik di ruas jalan menuju pintu keluar Tol Brebes. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun meminta tak ada pihak yang saling menyalahkan dalam kasus tersebut.

"Semua yang terlibat ini juga tentu punya tanggung jawab, tetapi tanggung jawab dengan bersalah kan berbeda," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Selasa (12/7/2016).

Pihak-pihak yang disebut bertanggung jawab itu antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, aparat kepolisian, pemerintah, serta masyarakat pengguna jalan itu sendiri.

(Baca: Jonan: Saya Sudah Minta Menteri PU, Ini Harus Ditangani dengan Baik)

Ia menuturkan, pemerintah selama ini terus berupaya untuk mengatasi persoalan kemacetan yang terjadi. Untuk itu, berbagai solusi dikeluarkan dan dilakukan guna mengatasi persoalan yang ada.

"Sudah diperpanjang libur, sudah dibikinkan tol. Yang kami buat adalah suatu kepastian rekayasa jalanan karena yakin bahwa itu yang baik," kata dia.

"Kami terlalu yakin dengan jalan tol itu (sehingga) semua orang yakin, akhirnya bertumpuklah itu. Di lain pihak, di jalur selatan tidak terlalu (macet)," lanjut dia.

(Baca: Insiden "Brexit", Kementerian PUPR Enggan Ladeni Jonan)

Pemerintah, kata dia, juga telah meminta maaf atas kemacetan yang terjadi. Akibat peristiwa itu, belasan nyawa melayang saat mudik.

"Kami menyesalkan pasti. Ini yang penting tahun depan harus diatur lebih baik lagi," ujar dia.

Kemacetan panjang pada puncak arus mudik sempat terjadi menjelang pintu keluar Tol Brebes Timur. Kemacetan mengular hingga lebih dari 18 kilometer dan membuat para pemudik terpaksa "bermalam" di tengah jalan tol.

Setidaknya, belasan orang dilaporkan meninggal dunia akibat kelelahan dan kecelakaan yang terjadi dalam jalan tol yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo bulan lalu itu. Minimnya infrastruktur menjadi sorotan para pemudik.

(Baca: Tol Brebes Timur Jadi "Neraka" Pemudik, Ini Dia Penyebabnya....)

Atas peristiwa itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku telah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengantisipasi hal tersebut sejak awal.

Jonan menolak disalahkan karena dia hanya mengurus angkutan transportasi publik. Dia menyatakan kecelakaan selama mudik didominasi kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum yang ada di bawah domain Kemenhub.

Kompas TV "Brexit" Jadi Momok Ketidaksiapan Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com