Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Urbanisasi Bersama Arus Balik, KPAI Minta Warga Perhatikan Empat Hal

Kompas.com - 10/07/2016, 11:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi perlindugan Anak Indonesia (KPAI) memprediksi arus balik Lebaran 2016 akan diikuti arus urbanisasi. Oleh karenanya ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

"Tak sedikit masyarakat yang balik ke Jakarta dengan membawa kerabatnya untuk ikut mengadu nasib di kota besar. Maka masyarakat harus memperhatikan empat hal," ujar Wakil Ketua KPAI, Susanto.

"Pertama, pastikan keluarga yang mengadu nasib memiliki ketrampilan memadai," ujar Susanto melalui keterangan tertulis, Minggu (10/7/2016).

Skill yang memadai diperlukan agar seseorang bisa bekerja dan tidak terlunta-lunta tanpa pekerjaan dan menjadi pengangguran. Pasalnya, tingginya kasus penelantaran anak, eksploitasi anak dan fenomena anak jalanan merupakan salah satu dampak pengangguran.

Kedua, lanjut Susanto, mereka yang akan menjadi tenaga pengasuh bagi keluarga di kota besar harus memiliki keterampilan pengasuhan dan kepribadian yang ramah anak. "Kurang selektif merekrut tenaga pengasuh berpotensi terjadinya kekerasan, trafiking, penculikan dan kejahatan terhadap anak," tambah dia.

Adapun hal ketiga yang perlu diperhatikan adalah tingkat kebutuhan pekerja rumah tangga yang cukup tinggi di kota besar. Selain pertimbangan skill, ia pun meminta agar masyarakar memastikan keluarga di kota besar mengetahui rekam jejak pekerja rumah tangga tersebut.

Sebab, tak sedikit kasus kejahatan terhadap anak itu pelakunya berasal dari pembantu rumah tangga.

Keempat, ia juga meminta agar para pendatang baru nantinya memiliki calon tempat tinggal yang aman dan sehat untuk anak. Susanto melihat tak sedikit keluarga yang mengadu nasib di Jakarta malah terpaksa menempati area yang berbahaya bagi anak.

"Seperti di pinggiran sungai, kolong jembatan, gubuk liar, dan pemukiman kumuh. Kondisi ini tentu berpotensi memicu kompleksitas masalah anak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com