Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Sosial Tutup Lokalisasi di Kaltim

Kompas.com - 02/06/2016, 16:23 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa resmi menutup lokali prostitusi di kawasan Bayur, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur, Rabu (1/6/2016). Gubernur ‎Kalimantan Timur, ‎Awang Faroek Ishak, turut hadir di acara tersebut.

Mensos mengatakan, lokalisasi tersebut ditutup secara permanen, bukan hanya karena menjelang bulan suci Ramadhan.

"Di Kalimantan Timur lokalisasinya banyak, tapi tidak dengan penghuninya," ujar Khofifah.
Dia melanjutkan, lokalisasi terbanyak di Indonesia saat ini adalah Jawa Barat. Data Kemensos mencatat ada 11 lokalisasi dengan total penghuni 21 ribu orang di kawasan itu.

"Sebelumnya lokalisasi terbanyak dan terbesar itu di Doli, Surabaya, yang sudah ditutup," ujar Khofifah.

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kaltim Siti Rumalia mengatakan saat ini Kaltim didapuk sebagai provinsi kedua terbanyak jumlah lokasi prostitusinya.

Siti menjelaskan ada 22 lokalisasi prostitusi di Kaltim dengan total pekerja seks komersial (PSK) mencapai 1.515 orang yang tersebar di banyak daerah itu.

Untuk di Samarinda sendiri terdapat tiga lokalisasi dengan jumlah 500 PSK. Sementara itu, di Balikpapan ada satu lokalisasi dengan jumlah 216 PSK. Adapun wilayah terbanyak ada di Kutai Kertanegara dengan jumlah lokalisasi mencapai 12 dan total PSK di sana mencapai 469 orang.

"Nantinya semua WTS itu akan kami bina dan diberikan tempat yang lebih layak," ujar Siti.

Siti menambahkan, bagi mereka yang ingin kembali ke kampung halaman akan diberikan "ongkos" senilai Rp 5 juta per orang oleh Kementerian Sosial melalui Pemprov Kaltim.

"Lokalisasi di Bayur nantinya akan dimanfaatkan untuk dibangun pondok pesantren," kata Siti.

Rencana tersebut disambut baik oleh Yuni (34), PSK di Bayur, saat menerima pemberian Al-Quran dari Khofifah.

"Saya senang dan akan mendukung program pemerintah," ujar Yuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com