Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Penyelesaian Kasus Saya di Pengadilan, Bukan di DPR

Kompas.com - 17/05/2016, 15:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fahri Hamzah menanggapi santai ucapan anggota Majelis Pertimbangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring yang menyebut bahwa PKS tak mengubah keputusan pemecatan terhadap Fahri meski sudah ada putusan sela yang dikeluarkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/5/2016).

Fahri menilai bahwa selama ini mekanisme penyelesaian pemecatan itu sudah berjalan baik di koridor hukum. Kehadiran kuasa hukum PKS Zainudin Paru dalam persidangan juga menunjukkan iktikad baik PKS untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur hukum.

Karena itu, komentar Tifatul Sembiring yang saat ini menjabat Wakil Ketua Fraksi PKS dianggap Fahri tidak memiliki pengaruh apa pun.

"Kasus saya ini kasus hukum. Jadi, penyelesaiannya ya di lembaga hukum, bukan di DPR yang notabene lembaga politik," ujar Fahri, Selasa (17/5/2016), di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Wakil Ketua DPR ini mengatakan, putusan sela yang dikeluarkan PN Jakarta Selatan sifatnya mengikat meski belum berkekuatan hukum tetap.

Artinya, putusan sela yang menyatakan bahwa pemecatan Fahri dari keanggotaan PKS dan pimpinan DPR harus ditangguhkan itu wajib ditaati.

"Silakan saja bicara bahwa putusan sela tak memengaruhi, tetapi yang jelas keputusan itu adalah hukum yang mengikat dan wajib ditaati," tutur Fahri.

Sebelumnya, Tifatul mengatakan bahwa putusan sela yang dikeluarkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Senin (16/5/2016) kemarin tak memengaruhi keputusan PKS yang telah memecat Fahri Hamzah.

"Kami tetap menjalankan keputusan partai yang telah diambil," kata Tifatul.

Menurut Tifatul, proses pemecatan Fahri Hamzah yang dilakukan oleh PKS sudah lengkap. (Baca: Tifatul Sembiring: Putusan Sela Tak Pengaruhi Keputusan Partai Terhadap Fahri)

Keputusan pemecatan Fahri diambil sesuai dengan peraturan internal partai dan UU MD3 terkait penyelesaian konflik internal partai.

Kompas TV Fahri Menang Lawan PKS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com