Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ade Komarudin Ancam Boikot jika "Voting" Terbuka Pemilihan Ketum Golkar

Kompas.com - 15/05/2016, 10:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon ketua umum Partai Golkar Ade Komarudin menolak jika voting pemilihan ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa dilakukan secara terbuka.

Tim sukses Ade, Bambang Soesatyo mengancam akan memboikot pemilihan ketua umum jika dilaksanakan secara terbuka.

"Kami akan boikot. Kami sepakat dengan beberapa caketum mungkin mayoritas caketum, kalau itu dipaksakan, kami akan boikot," kata Bambang di arena Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/5/2016) malam.

Bambang menilai, pemilihan secara terbuka tidak demokratis karena dalam demokrasi, voting untuk memilih orang selalu dilakukan tertutup.

Dia juga menilai, voting terbuka bisa memunculkan intimidasi untuk memilih calon tertentu.

(baca: Pemilihan Ketum Golkar Diminta "Voting" Tertutup atau Aklamasi)

"Dengan voting terbuka, kita tahu bahwa suara DPD II yang mayoritas itu pasti akan tertekan oleh DPD I yang hanya berjumlah 34 itu," ujarnya.

Jika voting terbuka dilakukan, lanjut Bambang, hal itu bisa berpotensi mengulang potensi perpecahan seperti di Munas Bali 2014 lalu.

"Jadi harus dihindari demokrasi injak kaki dengan sistem terbuka," tambahnya.

Bakal calon Ketum lainnya, Indra Bambang Utoyo, sebelumnya juga menolak wacana pemilihan ketua umum dengan mekanisme voting terbuka. Ia mengancam akan memboikot pemilihan jika voting terbuka dilakukan.

(baca: Indra Bambang Ancam Boikot jika Pemilihan Ketum Golkar dengan "Voting" Terbuka)

Menurut dia, sistem tersebut berpotensi menimbulkan masalah baru layaknya penyelenggaraan Munas sebelumnya.

Rapat Steering Committee Munaslub, kemarin, belum berhasil memutuskan mekanisme apa yang akan digunakan saat pemilihan ketua umum.

(baca: Mekanisme Pemilihan Ketum Golkar Terbuka atau Tertutup Masih Diperdebatkan)

Menurut Ketua SC Nurdin Halid, pro kontra terjadi lantaran ada yang meminta agar mekanisme pemilihan dilakukan terbuka dan tertutup.

Mereka yang meminta agar pemilihan dilangsungkan terbuka lantaran delapan kandidat yang ada saat ini masih berstatus bakal calon.

"Karena masih proses dukungan baru proses mencari calon. Oleh karena itu, tidak perlu tertutup. Itu pandangan sebagian peserta Munaslub," kata Nurdin.

(baca: Azis Syamsuddin Tolak "Voting" Terbuka Pilih Ketum Golkar)

Sementara itu, SC sebelumnya telah merancang agar pemilihan dilangsungkan secara tertutup. Hal itu untuk menjamin kerahasiaan pemegang suara dalam menentukan pilihan mereka. Keputusan pemilihan terbuka atau tertutup akan diputuskan hari ini.

Kompas TV Dukungan Tokoh Penentu Ketum Golkar? (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com