Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal: Tidak Pernah Sepatah Kata Pun Bicara Golkar Masuk Kabinet

Kompas.com - 12/05/2016, 15:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku sama sekali tak membicarakan kader partainya yang akan duduk di kabinet saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Kamis (12/5/2016).

"Tidak pernah saya bicara dengan Presiden sepatah kata pun tentang Golkar mau masuk kabinet. Tak pernah bicara satu patah kata pun," ujar Aburizal seusai menemui Presiden, Kamis siang.

Aburizal mengakui pertemuannya dengan Jokowi berlangsung sebentar. Meski pertemuan itu berlangsung pada siang hari, Aburizal mengaku bahwa dia tidak makan siang bersama Presiden. Ia mengaku hanya disuguhi teh.

(Baca: Setya Novanto: Golkar Akan Dukung Pemerintah, Kami Punya Semuanya)

"Minum teh, cuma sebentar kan. Kalau makan kita ketelek nanti," ujar dia berkelakar.

Dalam kesempatan yang hanya sebentar tersebut, Aburizal hanya menyampaikan undangan kepada Presiden untuk datang ke acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Bali, 14-16 Mei 2016 mendatang.

Aburizal yang mengenakan kemeja batik didominasi kuning lengan panjang datang ke Istana sekitar pukul 13.45 WIB. Tidak sampai 30 menit, Aburizal yang didampingi Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham sudah keluar dari Istana.

(Baca: Akom: Jangan Sekali-kali Golkar Belajar Jadi Oposisi)

Agenda pertemuan Aburizal dengan Presiden tidak tercatat pada agenda yang dipublikasikan untuk wartawan. Seperti diberitakan, Golkar akan mengadakan Munaslub di Bali.

Pembukaan dijadwalkan pada Sabtu 914/5/2016) malam oleh Presiden Jokowi. Salah satu agenda Munaslub adalah pemilihan ketua umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com