Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anang Iskandar

Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian RI.

Bersahabat dengan Penyerang dan Peretas Situs Tak Bisa Dihindari Lagi

Kompas.com - 09/05/2016, 07:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBayu Galih

Oleh: Komjen Anang Iskandar

Bahwa tak ada satu manusia yang mampu menghadang laju dunia maya, kemajuan tekhnologi, semua pasti menyepakati itu.

Melajunya zaman yang difasilitasi tekhnologi, tentu membuat dunia semakin kecil dan seperti tak terbatas. Borderless world. Tapi kemudian, serupa koin, sisi kelamnya selalu menunggu untuk mengerkah mereka yang tak waspada.

Bahkan masih saja ada yang terpeleset padahal sudah begitu bersiaga. Individu atau organisasi tertentu menggunakan kelengahan itu untuk tujuan kriminal mereka.

Serangan hingga peretasan terhadap website-website krusial di Indonesia, mengindikasikan bahwa ada banyak hal yang mesti diberikan perhatian lebih oleh kita semua.

Bukan saja karena ada signifikansi daftar serangan dan peretasan hingga saat ini yang terus meningkat. Meski terkesan tidak terasa guncangannya bagi masyarakat, tapi dampak dari semua ini sebenarnya mampu mengacaukan segala bidang.

Mulai dari perdagangan, informasi, transportasi, pertahanan dan keamanan, sosial budaya, ekonomi, komunikasi dan lain sebagainya. Sebut saja serangan terhadap situs milik Komisi Perlindungan Anak (KPAI).

Pada awal Mei 2016, Ketua KPAI Asrorun Niam, telah menyambangi kepolisian. Laporan atas kasus ini pun langsung dilakukan penyidikan dan penyelidikan oleh Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri.

Bagi kepolisian, penyerangan atas situs itu secara langsung atau tidak, merupakan wujud tindak kejahatan terhadap anak-anak Indonesia.

Apalagi, dalam situs itu terdapat langkah-langkah KPAI tentang game online yang dinilai ada muatan perjudian dan kekerasan. Siapa pun pelakunya, hukuman terberat nantinya akan dibebankan pada pundak mereka.

Menelusuri lebih jauh ke belakang, KPAI tidak sendirian. Pelaku tindak pidana kejahatan dunia maya juga telah menyerang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud); Komisi Pemilu Umum (KPU) hingga LKPP Kementerian PUPR, yang saat ini kasusnya sudah menemukan titik terang dari Subdit IT dan Cyber Crime Bareskrim Polri.

Sejauh ini, Polri sendiri sudah menangani kasus kejahatan dunia maya sejak jauh-jauh hari (lihat infografis di bawah ini).

Dok Bareskrim Polri/Komjen Anang Iskandar Infografis Cyber Crime

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com