Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Anti-korupsi Pemerintah Tecermin dalam Deregulasi

Kompas.com - 03/05/2016, 12:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ini, pemerintah tengah melakukan deregulasi dengan menghapus sekitar 3.000 peraturan daerah yang dianggap menghambat investasi.

Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, hal itu sejalan dengan semangat antikorupsi yang berupaya membuat efisien dan transparan seluruh proses perizinan.

"Di sebuah negara yang iklim investasinya bagus, maka korupsinya pun juga minim karena logika usaha adalah menginginkan seluruh proses menjadi efisien dan akuntabel sehingga seluruh prosesnya berjalan dengan cepat," ujar Pramono saat memberikan sambutan dalam acara seminar dan lokakarya yang digelar Indonesia Corruption Watch di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-109 dari 129 negara dalam peringkat kenyamanan usaha. Tahun 2015, Indonesia bahkan berada di peringkat ke-120.

(Baca: Jokowi Tekankan Penyederhanaan Perizinan untuk Menangkan Kompetisi)

Pramono mengatakan, Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia berada di peringkat ke-40 pada 2017.

"Itu memang sulit, tetapi sudah menjadi arahan yang harus dilakukan untuk menegakkan semangat antikorupsi," ujar Pramono.

Ia memberi contoh Singapura. Saat ini, negara tetangga itu berada di peringkat pertama. (Baca: Jokowi: Saya Tidak Ingin Dengar Lagi Rakyat Mengeluh soal Pelayanan Publik!)

Pramono menambahkan, Singapura yang berada di peringkat pertama dalam kenyamanan usaha jelas terbukti pula sebagai negara yang minim korupsi. Begitu pula dengan Malaysia, negara ini berada di peringkat ke-18.

"Ya, beberapa sudah mulai berjalan, contohnya perizinan usaha di BKPM. Mungkin dulu perizinan bisa satu minggu atau satu bulan. Sekarang, sudah ada delapan izin yang bisa diurus dalam waktu 3 jam," kata Pramono.

"Ke depan, kami targetkan lagi 14 izin yang bisa selesai tiga jam, dan itu menandakan proses yang efisien dan akuntabel," tambah politisi PDI Perjuangan itu. (Baca: Jokowi: Jangan Semua Izin, Izin, Izin, Merepotkan!)

Presiden dalam berbagai kesempatan selalu menekankan kepada jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, mengenai perlunya pemangkasan birokasi.

Jokowi ingin agar jajaran pemerintah memiliki orientasi terhadap hasil. Ia tidak ingin prosedur perizinan malah menghambat dunia usaha. (Baca: Presiden Jokowi Sebut Pembangunan Terlambat karena Pengurusan Izin Bertele-tele)

Presiden menginstruksikan agar kualitas pelayanan publik ditingkatkan. Presiden tidak ingin rakyat mengeluh tentang pelayanan yang lamban, berbelit-belit, dan diwarnai pungutan liar.

Kompas TV Jokowi: Perizinan di Indonesia Masih Menyulitkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com