JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia pengarah Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar telah menentukan sumbangan yang akan dibayarkan masing-masing kandidat calon ketua umum.
Besaran sumbangan itu sebesar Rp 1 miliar.
Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar, Syahrul Yasin Limpo menilai, sumbangan yang dipatok panitia merupakan bagian dari mahar politik.
"Kalau mahar untuk rekrutmen, saya tidak setuju. Bukan saya tidak setia kepada partai, tapi Golkar harus menjadi patron politik," ujar Syahrul, saat menghadiri sosialisasi panitia pengarah Munaslub Partai Golkar, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (2/5/2016).
Gubernur Sulawesi Selatan itu, mengatakan, ia tak akan membayar mahar yang telah ditentukan panitia dan siap dicoret sebagai kandidat bakal calon ketua umum.
"Namanya mahar saya nggak setuju. Silakan saja dicoret," kata dia.