Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rekomendasi PDI-P soal Reklamasi Teluk Jakarta

Kompas.com - 24/04/2016, 13:18 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP bidang Kemaritiman PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri mendukung dilakukannya moratorium reklamasi Teluk Jakarta. Rokhmin memberikan tiga rekomendasi terhadap polemik reklamasi teluk Jakarta.

"Pertama, setiap pelaku pelanggaran dalam upaya pelaksanaan reklamasi harus dihukum agar adanya efek jera bagi pelaku," kata Rokhmin usai pembukaan rapat koorinasi bidang kemaritiman, Jakarta, Minggu (24/4/2016).

Kedua, diperlukannya tim gabungan melakukan seluruh review dan detail desain yang melibatkan seluruh stakeholder.

"Keputusannya harus diterima oleh semua pihak secara ikhlas. Dampak negatif dari reklamasi harus bisa dikelola secara positif. Nelayan yang terkena dampak reklamasi harus ditingkatkan kapasitasnya," ucap Rokhmin.

Selain itu, Rokhmin menganjurkaan agar nelayan diberi saham agar bisa menikmati hasil reklamasi. (baca: Dua Alternatif Solusi Jika Reklamasi Dihentikan Total)

"Kalau belajar dari Taiwan, Tiongkok, dan Korea Selatan, nelayan dikasih saham sehingga kemajuan dari reklamasi dapat dirasakan nelayan," kata Rokhmin.

Ketiga, membuat analisis dampak lingkungan (Amdal) bersifat regional dan terpadu. Menurut dia, Amdal yang sudah dilakukan masih bersifat parsial antarpulau.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli sebelummya sudah menandatangani surat penghentian sementara reklamasi Teluk Jakarta.

(baca: Guru Besar IPB: Kalau Reklamasi Tak Diteruskan, Iklim Investasi Semakin Buruk)

Penghentian sementara atau moratorium reklamasi pantai utara Jakarta itu bertujuan mengevaluasi syarat-syarat dan menyelaraskan aturan terkait reklamasi pantai.

Rizal mengatakan, setelah moratorium reklamasi disepakati, dilanjutkan dengan evaluasi dan pembahasan aturan-aturan terkait reklamasi.

Menurut Rizal, reklamasi adalah hal yang biasa dilakukan, tetapi harus dipertimbangkan dampaknya, memenuhi syarat, dan mengikuti peraturan.

Kompas TV Proyek Reklamasi Pulau G Dihentikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com