Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPD: Polemik Pemangkasan Masa Jabatan Pimpinan untuk Evaluasi Kinerja

Kompas.com - 19/04/2016, 13:07 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari provinsi Bali, I Gede Pasek Suardika menilai polemik soal perebutan kursi pimpinan DPD RI yang sempat berujung kericuhan saat rapat paripurna pada pekan lalu, Senin 4 April 2016, perlu diluruskan.

Menurut dia, pemotongan masa jabatan pimpinan DPD dari 5 tahun menjadi 2,5 tahun justru memberikan hal positif agar DPD RI bisa mengevaluasi diri.

"Yang sebenarnya jadi kemelut (saat rapat paripurna DPD) itu kan satu pasal saja yang kemudian diartikan untuk mengkudeta pimpinan. (Para anggota) yang lain tidak berpikiran seperti itu. Justru, ini untuk meningkatkan kinerja," kata Gede kepada Kompas.com melalui sambungan telefon, Selasa (19/4/2016).

Ia menambahkan, pada prosesnya nanti siapa pun yang saat itu menjabat sebagai pimpinan, termasuk Ketua DPD Irman Gusman dan Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad yang saat ini menjabat, juga dapat dipilih kembali. Namun, lanjut dia, jika kinerjanya dinilai bagus.

(Baca: Kekecewaan yang Berujung Mosi Tidak Percaya terhadap Pimpinan DPD)

"Jadi (pemangkasan masa jabatan) ada proses evaluasi atas kinerja anggota dan pimpinan. Dalam prosesnya (pemilihan ulang) pun ada voting, dan pak Irman sebagai pimpinan juga ikut voting," ucap Pasek.

Menurut Pasek, dengan adanya pemangkasan masa jabatan itu justru menjadikan pimpinan bisa fokus mengurus lembaga. Jika terlalu lama, seorang pimpinan justru bisa terbuai dengan jabatan.

Ia menuturkan, salah satu indikator kinerja pimpinan DPD dapat dilihat dari jumlah produksi legislasi yang disahkan menjadi undang-undang.

"Indikatornya kan gampang, berapa produksi legislasi yang bisa berhasil di gol kan menjadi undang-undang di DPR," kata Pasek.

(Baca: Tolak Jabatan Ketua DPD Dipangkas, Irman Gusman Minta Fatwa MA)

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggelar sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Senin (11/4/2016) siang. Namun, ketika sidang baru saja dibuka, langsung terjadi kericuhan.

Mayoritas anggota meminta Ketua DPD Irman Gusman dan Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad selaku pimpinan rapat menandatangani tata tertib yang intinya memperpendek jabatan pimpinan DPD dari 5 tahun menjadi 2,5 tahun.

Akan tetapi, Irman dan Farouk menolak menandatangani tata tertib yang sudah disepakati dalam rapat paripurna luar biasa DPD pada 15 Januari 2016.

Kompas TV Anggota DPD Ngamuk saat Sidang Paripurna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com