Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpilih sebagai Ketum PPP, Ini Komentar Romahurmuziy

Kompas.com - 09/04/2016, 19:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Romahurmuziy mengaku tidak menyangka bisa terpilih sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan dalam usia yang relatif muda 41 tahun.

Pria yang akrab disapa Romi itu menuturkan, menjadi ketua umum partai bukan merupakan amanah yang mudah untuk dijalankan.

Ia merasa bukan yang terbaik karena banyak kader PPP yang lebih senior, lebih berpengalaman dan lebih lama mengabdi di PPP. (baca: Yusril: PPP Kubu Djan Faridz Sah)

"Adalah sebuah kehormatan luar biasa. Tidak pernah saya bercita-cita untuk memimpin partai dalam usia muda," ujar Romi saat memberikan pidato sambutan usai terpilih sebagai ketua umum saat Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (9/4/2016).

Ia mengatakan, PPP sebagai salah satu partai besar di Indonesia harus hidup sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, menurut Romi, seluruh perangkat yang ada di dalam tubuh PPP harus mampu menyesuaikan perkembangan yang ada.

TRIBUNNEWS / HERUDIN Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terpilih, Romahurmuziy, menerima selamat dari peserta Muktamar VIII PPP, di Jakarta, Sabtu (9/4/2016). Romahurmuziy terpilih secara aklamasi melalui musyawarah mufakat menjadi ketua umum PPP periode 2016-2020.
"Setiap pemimpin ada masanya, dan tiap masa ada pemimpinnya," ujar Romi.

Sebelumnya, seluruh muktamirin yang hadir dalam Muktamar VIII PPP 2016 memilih Romahurmuziy sebagai ketua umum 2016-2021. (baca: Romahurmuziy Terpilih sebagai Ketua Umum PPP)

Sesuai dengan pasal 2 ayat (2) tata tertib Muktamar VIII, PPP Pemilihan ketua umum dan ketua formatur dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat atau aklamasi.

"Berdasarkan persetujuan seluruh muktamirin yang hadir, maka saya menetapkan saudara Romahurmuziy sebagai ketua umum periode 2016-2021," ujar Suharso Monoarfa selaku pimpinan sidang pemilihan ketua umum pada Muktamar VIII PPP.

Romi sebelumnya sudah terpilih sebagai Ketua Umum dalam Muktamar PPP di Surabaya. Setelah muncul dua kepengurusan, PPP kembali menggelar Muktamar VIII.

Namun, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz tidak mengakui Muktamar tersebut. Ia tetap melanjutkan gugatan terhadap pemerintah yang tidak mengesahkan kepengurusannya. (baca: Islah PPP Tak Akan Terganggu Tanpa Kehadiran Djan Faridz)

Kompas TVDjan Faridz: Muktamar Islah Tidak Sah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com