Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Peduli Citranya, Ketua DPR Ingin Proyek Perpustakaan Tetap Jalan

Kompas.com - 29/03/2016, 14:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Ade Komarudin menegaskan akan tetap melanjutkan rencana pembangunan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara.

Meski sudah ada penolakan dari masyarakat hingga sejumlah fraksi di DPR, tetapi Ade Komarudin berkukuh bahwa pembangunan perpustakaan ini adalah suatu ide yang baik.

"Saya tidak mau jadi jaga image. Banyak yang pilih citra di atas segalanya. Saya lebih memilih tidak peduli pada citra itu," kata Ade Komarudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Ade mengaku akan terus memperjuangkan pembangunan perpustakaan ini. Dalam waktu dekat, dia akan bertemu dengan berbagai pihak yang berkepentingan seperti Sekretariat Jenderal DPR, Badan Urusan Rumah Tangga DPR dan perwakilan 10 Fraksi.

(baca: Ruhut: Ade Komarudin Sama Saja dengan Novanto, Hobi Bikin Proyek)

"Belum tentu pendapat saya pribadi sebagai Ketua DPR jadi kebenaran kolektif. Untuk jadi kebenaran kolektif harus diperjuangkan. Kadang berhasil, kadang tidak. Saya tidak akan pernah ambil keputusan tanpa bicara dengan fraksi," ujar Politisi Partai Golkar ini.

Selain bicara dengan berbagai pihak di internal DPR yang berkepentingan, Ade juga akan menghadapi masyarakat yang memprotes pembangunan perpustakaan ini. (Baca: BURT Heran Rencana Pembangunan Gedung Baru DPR Muncul Lagi)

Ade menyadari sebagian masyarakat saat ini tidak percaya dengan proyek yang akan dikerjakan DPR. Namun, dia akan berusaha untuk meyakinkan mereka.

"Publik mengatakan DPR tidak boleh dipercaya, itu tantangan yang tidak mudah saya hadapi. Realitas yang harus saya hadapi. Tidak mungkin saya hadapi dalam sehari dua hari," ucap Ade.

Wacana pembangunan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara muncul setelah Ketua DPR Ade Komarudin menerima sejumlah cendekiawan dan budayawan di Kompleks Parlemen, Selasa (22/3/2016).

Ade Komarudin meyakini bahwa kebijakan moratorium pembangunan gedung baru tidak akan berlaku untuk proyek gedung baru DPR. (Baca: Jika Jadi Dibangun, Perpustakaan DPR Jangan Hanya Jadi Gedung Tak Berpenghuni)

Urusan anggaran tidak menjadi masalah karena, menurut dia, DPR dapat memodifikasi anggaran pembangunan gedung baru sebesar Rp 570 miliar yang sudah dialokasikan di APBN 2016.

Gedung baru itu direncanakan terdiri dari perpustakaan umum terbesar se-Asia Tenggara serta ruang kerja bagi anggota DPR dan tenaga ahli. Ada sekitar 600.000 koleksi buku yang akan disimpan di perpustakaan tersebut. (Baca: Ketua DPR: Kalau "Tax Amnesty" Tak Jalan, Akan Banyak Korban)

Itu akan melebihi perpustakaan terbesar di Asia Tenggara saat ini, National Library of Singapore, yang memiliki 500.000 koleksi buku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com