Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram, SBY Minta Dicarikan Penyebar Gambar Ani Yudhoyono Capres 2019

Kompas.com - 20/03/2016, 15:30 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa geram atas peredaran gambar istrinya, Ani Yudhoyono, sebagai calon presiden 2019.

Ia meminta Partai Demokrat memburu dan menginvestigasi siapa penyebar foto tersebut. Foto tersebut muncul saat rombongan SBY "Tour De Java" melintas di Jawa Tengah.

"Kenapa tiba-tiba foto itu muncul di media sosial, saat rangkaian Tour De Java? Harus dicari penyebarnya," kata SBY saat membuka rapat konsolidasi di Surabaya, Minggu (20/3/2016).

SBY menduga penyebar gambar tersebut mempunyai tujuan tidak baik. Pasalnya, gambar itu bisa memecah kekompakan partai.

(Baca: Ikrar: Bu Ani Pernah Jadi Apa? Kasihan Bisa Dipermalukan kalau Jadi Capres)

Presiden keenam RI itu menambahkan, partainya pasti akan memunculkan figur capres dan cawapres untuk menghadapi Pilpres 2019.

Calon yang akan diusung nanti bukan berdasarkan pertimbangan asal menang, melainkan juga berkualitas dan berintegritas. (Baca: Nurhayati: Ibu Ani Bisa Lebih Hebat dari Hillary Clinton)

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul sebelumnya membenarkan bahwa foto tersebut memang dibuat oleh tim DPP Partai Demokrat.

Dalam foto tersebut, Ani Yudhoyono menggunakan baju berwarna biru khas Demokrat sambil melambaikan tangan dengan latar belakang bendera Merah Putih.

Foto itu dilengkapi tulisan "Lanjutkan!" dan tagar "#AniYudhoyono2019".

Menurut Ruhut, pihaknya sudah ada masukan dari masyarakat agar Demokrat mengusung Ani sebagai capres. (Baca: Pasek: Dulu secara Politis Ibu Ani "The Real President", Nanti Bisa Jadi Presiden)

Ruhut mengatakan, masyarakat yang ditemui dalam kunjungan Tour de Java sebenarnya meminta SBY untuk maju kembali sebagai capres.

Namun, SBY yang sudah 10 tahun memimpin pemerintahan menyadari bahwa aturan tidak memungkinkan untuk maju kembali hingga periode ketiga. (Baca: Ani Yudhoyono, Peluang "Nyapres", dan Anggapan bak Hillary Clinton)

"Rakyat kita yang sudah sangat cerdas ini, ya mereka mengatakan, 'Kalau memang Bapak enggak, ya apa salahnya Ibu Ani?' Itu rakyat yang meminta," ucap Ruhut di Jakarta, Selasa (15/3/2016).

Berbeda dengan Ruhut, Ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat Imelda Sari mengatakan, hingga saat ini, tidak ada pembahasan soal calon presiden 2019 di internal partainya. (Baca: Demokrat: Belum Ada Pembahasan Capres 2019)

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya masih fokus pada konsolidasi di daerah untuk menghadapi pilkada serentak 2017.

Kompas TV SBY Terganggu Soal Isu Ibu Ani Nyapres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com