Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Program pada Eranya Tak Dihapus Jokowi

Kompas.com - 14/03/2016, 21:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar pemerintah tidak menghapus program-program yang sudah dirancang dan diterapkannya selama sepuluh tahun belakangan.

Menurut dia, masyarakat kecil terbukti menyukai berbagai program pro-rakyat yang dicanangkan pemerintahannya, seperti PNPM, KUR, BOS, Beasiswa Miskin, Jamkesmas, BPJS, dan bantuan lanjut usia.

"Bolehlah namanya diganti-ganti, saya tidak ada masalah, tetapi jangan dibuang ataupun hilang dari masyarakat," kata SBY dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari DPP Demokrat, Senin (14/3/2016).

"Pemerintah kembangkan atau ditambahkan lagi dengan program-program baru asal jelas. Tidak bertabrakan satu sama lain," ujarnya. 

SBY mengatakan hal tersebut setelah memasuki hari ketujuh safari "Tour de Java".

Ketua Umum Partai Demokrat ini mengaku di sela-sela perjalanannya selalu mendengar masukan yang diberikan oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang memuji program pada era SBY itu.

"Banyak sekali saya dengar dari Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Purwokerto, masyarakat senang dengan program itu," kata dia.

Menurut SBY, pemerintah harus peduli pada kebijakan dan program pro-rakyat, khususnya untuk kesejahteraan petani.

SBY pun meminta agar harga jual di tingkat petani jangan sampai terlalu rendah agar tidak merugikan para petani itu sendiri.

"Tidak boleh petani menjual gabah kering giling harganya jatuh, pemerintah dari presiden, menteri sampai tingkat bawah harus mempunyai kebijakan dan program yang pro-rakyat," ujar SBY.

Selain masalah pertanian, hal lain yang disoroti SBY adalah pendidikan. Menurut dia, pendidikan sangat penting karena mendapatkan anggaran sebesar 20 persen dari APBN.

"Anggaran besar mutu pendidikan harus baik, infrastruktur harus baik, mutu dan kesejahteraan guru harus baik," ujarnya.

SBY merasa perlu ikut memberikan saran dan masukan ini kepada Presiden Jokowi. Sebab, SBY ingin melihat pemerintahan Jokowi bersama Jusuf Kalla berjalan dengan baik hingga akhir periode pada 2019 mendatang.

Untuk menciptakan pemerintahan yang baik, perlu kritik dan masukan dari berbagai pihak.

"Seperti saya waktu memimpin selama 10 tahun, saya dikritik, diberikan rekomendasi, saya dengar untuk kebaikan negeri ini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com