Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Perjanjian Ade Komarudin Tak Maju Ketum Golkar Beredar

Kompas.com - 12/03/2016, 10:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Surat perjanjian Ade Komarudin untuk tidak maju sebagai ketua umum Partai Golkar beredar di kalangan wartawan.

Dalam surat tersebut, ada tiga poin yang disepakati Ade bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Poin pertama, Ade mengaku tidak akan ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung memprakarsai pelaksanaan Musyawarah Nasional Partai Golkar sampai dengan selesainya masa bakti kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas IX Bali 2014-2019.

Kedua, Ade juga mengaku tidak akan mencalonkan diri sebagai calon ketua umum DPP Golkar sampai dengan berakhirnya masa bakti kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas IX Bali, yaitu pada 2019.

Di poin ketiga, Ade mengaku akan melaksanakan tugas yang diamanatkan Partai Golkar, yakni Ketua DPR RI, dan akan berkonsentrasi penuh dalam melaksanakan tugas tersebut.

Surat itu ditandatangani Ade dan Aburizal di atas meterai Rp 6.000 pada 17 Desember 2015. Pada hari itu, rapat terbatas DPP Golkar di Bakrie Tower sepakat menunjuk Ade sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Ade dilantik menjadi Ketua DPR pada 11 Januari 2016.

Tim sukses Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, saat dikonfirmasi tak membantah atau membenarkan adanya surat itu. Hanya saja, Bambang mempertanyakan kenapa surat tersebut bisa beredar.

Menurut dia, surat itu beredar kepada Ketua Dewan Pimpinan Daerah tingkat I dan II Partai Golkar sejak Jumat (13/3/2016). Pada hari yang sama, Ade mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar di Yogyakarta.

"Itu membuat para kader di daerah heran, kok hari gini masih ada yang main-main seperti itu," kata Bambang.

Kalaupun surat itu benar, Bambang menilai bahwa Ade tidak melanggar komitmen saat memutuskan maju sebagai calon ketua umum Golkar.

Menurut Bambang, dengan keputusan menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa, artinya kepengurusan DPP Golkar hasil Munas Bali sudah berakhir. Ade juga bukan orang yang ikut menginisisiasi munas.

"Bagi saya surat itu, kalaupun ada, berarti dicuri dari laci Pak Aburizal dengan motif tertentu untuk menjatuhkan Ade Komarudin. Saya yakin Pak Aburizal pasti tidak tahu surat itu bisa beredar ke mana-mana," ucap Bambang.

Ade Komarudin sebelumnya sempat mengakui dia membuat perjanjian dengan Aburizal menjelang penunjukannya sebagai Ketua DPR RI.

Namun, ia mengaku hanya berjanji untuk tidak menginisiasi munas, bukan untuk tidak maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com